Sukoharjo – Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Reza Sahputra, S.E. menghadiri kegiatan Malam Puncak Hari Wayang Nasional yang digelar di Taman Budaya Suryani Sukoharjo, tepatnya di Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Kamis malam (27/11/2025). Kegiatan ini merupakan puncak peringatan Hari Wayang Nasional yang berlangsung meriah serta mendapat perhatian besar dari masyarakat dan pemerhati budaya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Sukoharjo Ibu Hj. Etik Suryani, S.E., M.M, Wakil Bupati Sukoharjo Bapak Eko Sapto Purnomo, S.E., Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo Bapak Nurjayanto, S.P., beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Sukoharjo, para camat se-Kabupaten Sukoharjo, para Kepala SD, SMP, SMA/SMK negeri maupun swasta se-Kabupaten Sukoharjo, serta para pengurus Pepadi Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan Malam Puncak Hari Wayang Nasional ini menjadi wujud nyata upaya pelestarian budaya bangsa, khususnya kesenian wayang yang telah menjadi warisan budaya tak benda Indonesia. Kehadiran jajaran Forkopimda dan para pemangku kepentingan menjadi simbol dukungan terhadap kelestarian seni tradisi agar tetap dikenal luas oleh generasi masa kini maupun yang akan datang.
Dalam sambutannya, Bupati Sukoharjo mengatakan atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyampaikan selamat memperingati Hari Wayang Nasional serta terima kasih kepada PEPADI, para dalang, niyogo, pengrawit, seniman, panitia, dan seluruh pihak yang telah melestarikan budaya adiluhung wayang. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga, mengembangkan, dan memperkaya seni pedalangan sebagai identitas budaya bangsa.
Wayang sebagai seni pertunjukan yang telah berusia ratusan tahun mengandung nilai moral, spiritual, pendidikan, serta menjadi media hiburan dan refleksi kehidupan. Kegiatan pergelaran wayang kali ini sangat membanggakan karena telah berlangsung selama 6 hari 7 malam dengan menampilkan 90 dalang, terdiri dari 58 dalang pelajar dan 32 dalang senior anggota PEPADI. Keterlibatan pelajar mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi menunjukkan potensi besar generasi muda dalam meneruskan estafet pelestarian budaya.
Wayang yang telah mendunia serta diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan agar tetap dicintai, termasuk oleh generasi Gen Z. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan adaptasi dalam menghadapi perkembangan era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada PEPADI Sukoharjo yang telah memberi ruang bagi generasi muda untuk berkarya di dunia pedalangan, terlebih kegiatan ini berhasil meraih Rekor MURI Dunia sebagai pementasan pakeliran padat terbanyak oleh pelajar dan mahasiswa. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan memperkuat pelestarian budaya," ucap Hj. Etik Suryani.
Peringatan Hari Wayang Nasional bukan hanya seremonial, tetapi ajakan untuk bersinergi antara pemerintah, seniman, komunitas budaya, dan masyarakat dalam memajukan seni pewayangan. Mari kita jaga dan lestarikan budaya sebagai kekuatan karakter bangsa serta bersama membangun Sukoharjo yang semakin makmur, berbudaya, dan berkarakter. Selamat memperingati Hari Wayang Nasional dan selamat menikmati pagelaran wayang malam ini.
Melalui momentum ini, diharapkan tradisi wayang semakin berkembang dan digemari oleh berbagai kalangan, serta mampu menjadi sarana edukasi, pelestarian nilai budaya, serta identitas bangsa yang membanggakan Indonesia di mata dunia. Dandim 0726/Sukoharjo dalam kesempatan tersebut juga menekankan bahwa wayang merupakan aset budaya yang harus dijaga, dipromosikan, dan diwariskan sebagai bentuk kecintaan terhadap kearifan lokal dan sejarah bangsa.






