DANDIM 0726/SKH SERAHKAN PIAGAM PENGHARGAAN BABINSA YANG BERHASIL TANGKAP PELAKU PENJAMBRETAN



Rabu (17/08/16). Dihalaman Makodim 0726/Sukoharjo berlangsung pelaksanaan Upacara dalam rangka HUT ke 71 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Inpektur Upacara Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro, S.I.P.

Pelaksanaan upacara yang diikuti oleh seluruh anggota Kodim 0726/Sukoharjo baik militer dan PNS berjalan dengan hikmat, tertib, aman dan lancar. Sebagai Inspektur Upacara, Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro membacakan amant Kepala Staf Tentara Nasional Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono yang isinya bahwa Kepala Staf TNI Angkatan Darat mengucapan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI AD dimanapun berada dan bertugas, atas kinerja yang telah ditunjukkan hingga saat ini, sehingga tugas-tugas TNI Angkatan Darat dalam pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang positif dan berharap agar momentum ini dapat meningkatkan jiwa patriotismedan nasionalisme kepada Tanah Air tercinta.

Mari kita gunakan momentum peringatan ke 71 hari kemerdekaan Republik Indonesia ini untuk merefleksi diri, melihat kembali apa yang telah dicapai oleh Bangsa Indonesia selama 71 tahun perjalanannya sebagai Bangsa dan Negara yang merdeka dan berdaulat. Kita tentu tidak bisa memungkiri kenyataan bahwa dinamika sosial yang terjadi disekitar kita menunjukkan masih banyaknya persoalan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam menuju cita-cita sebagai Bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Lebih lanjut Kasad menyampaikan, walaupun secara formal kita telah menjadi Negara yang berdaulat penuh sejak kemerdekaan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun secara nyata, kita belum sepenuhnya merasakan kedaulatan itu diberbagai bidang. Kita juga belum mampu menjadi Bangsa yang mandiri karena masih banyak kebutuhan dasar masyarakat yang pemenuhannya harus bergantung pada import dari negara lain. Hal tersebut pada akhirnyaberpengaruh pada semakin memudarnya kepribadian kita sebangai Bangsa.

Secara ideologis, berbagai upaya kemunculan kembali paham komunis serta radikalisme berbasiskan agama yang terjadi diberbagai wilayah tanah air, menunjukkan bahwa Pancasila belum seutuhnya diterima sebagai satu-satunya idelogi bangsa. Benih-benih separatisme juga belum sepenuhnya tercabut akarnya dari bumi pertiwi dan masih berpotensi mengancam kedaulatan NKRI. Kita juga menghadapi kenyataan rentannya persatuan dan kesatuan Bangsa akibat konflik politik di berbagai tingkatan yang masih menjadi api dalam sekam. Kepentingan-kepentingan Politik seringkali menunggangi konflik sosial yang berlatar belakang SARA, sehingga menjadi lebih sulit untuk diatasi.

Disisi yang lain, sebagai Negara agraris yang besar, kedaulatan pangan yang menjadi salah satu fondasi ketahanan nasional dan pernah kita miliki dimasa lalu, masih belum sepenuhnya bisa terwujud, dibidang pertahanan dan keamanan, kenyamanan hidup masyarakat masih sering dihadapkan pada tingginya kriminalitas baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Narkoba masih menjadi salah satu ancama terbesar bagi kelangsungan hidup Bangsa ditambah dengan ancaman terorisme serta radikalisme yang sewaktu-waktu dapat muncul. Kita juga masih menghadapi persoalan klaim wilayah kedaulatan Negara yang bersinggungan dengan negara lain baik perbatasan darat, laut dan udara.  Konflik Laut China Sel;atan merupakan salah satu persoalan kedaulatan Negara yang harus diantisipasi oleh Bangsa Indonesia walaupun kita tidak secara langsung menjadi pihak yang berkonflik didalamnya.  

Kondisi geografis Negara Indonesia juga menyiompan potensi bencana alam yang besar yang sewaktu-waktu dapat memporak porandakan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Semua itu merupakan persoalan Bangsa yang tidak hanya cukup dipikir dan diperdebatkan, melainkan membutuhkan kerja keras dan kerja yang nyata untuk mengatasinya. Tanpa kerja keras dan kerja nyata yang dilandasi oleh kekuatan komitmen untuk membangun dan menjaga kedaulatan Negara, mustahil kita akan bangkit dari keterpurukan menjadi Negara yang maju dan hebat, serta diperhitungkan dalam pergaulan internasional. Oleh karenanya, sangat tepat tema yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada momentum peringatan ke-71 Hari Kemerdekaan RI, yaitu INDONESIA KERJA NYATA.

Secara internal kita patut bersyukur karena masyarakat masih menaruh kepercayaan yan tinggi kepada TNI AD untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia.  Kepercayaan tersebut tentu saja tidak muncul dengan tiba-tiba, apalagi TNI AD sempat berada pada situasi yang terpuruk diawal era reformasi, tingginya kepercayaan dan harapan masyarakat kepada TNI AD tentu saja merupakan buah dari kerja keras dan kerja nyata seluruh prajurit dan PNS TNI AD dimanapun bertugas dan berada, tanpa mengenal pamrih dan tanpa terpengaruh oleh dinamika sosial politik yang terjadi. Berbagai keberhasilan TNI AD dalam penugasan, baik dalam kapasitasnya sebagai tentara profesional maupun dalam tugas sosial kemasyarakatan menjadi bukti tingginya kinerja prajurit dan PNS TNI AD dalam pengabdian kepada Bangsa dan Negara yang semakin mempertajam torehan citra positif TNI AD ditengah-tengah masyarakat dan semakin meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa TNI AD adalah Garda terdepan sekaligus benteng terakhir tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pegang komitmen untuk senantiasa bekerja keras dan kerja nyata demi kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara, tingkatkan sinergitas dengan komponen Bangsa lainnya yang dilandasi oleh tekad saling menghormati dan menghargai sesama aparat keamanan. Soliditas dan sinergitas TNI dengan Polri dan komponen Bangsa lainnya harus menjadi tonggak dan benteng terakhir tegaknya Merah Putih di Bumi Indonesia.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat juga menekankan kepada prajurit dan PNS TNI AD sebagai berikut : Pertama Pelihara dan tingkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sekaligus sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, Kedua Lestarikan nilai-nilai luhur perjuangan Bangsa yang diwariskan oleh para pahlawan pendahulu kita dengan senantiasa bekerja keras dan bekerja nyata demi kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara, ketiga tingkatkan terus kualitas profesionalisme keprajuritan dengan senantiasa belajar, berlatih dan bekerja keras agar mampu menjawab tuntutan tugas kedepan yang semakin dinamis dan kompleks serta mampu mengawaki alutsista modern yang kita miliki, keempat amalkan secara nyata nilai-nilai setiap butir Delapan Wajib TNI di tengah kehidupan masyarakat, jadilah prajurit dan PNS yang santun, ramah, rendah hati dan bermartabat, hindari sikap arogan yang hanya mau menang sendiri, kelima minimalisir berbagai potensi konflik yang terjadi antara prajurit TNI AD dengan Polri dan masyarakat, agar capaian kinerja positif yang telah ditunjukan selama ini tidak tercoreng serta jangan terpengaruh dengan isu politik yang berpotensi membiaskan komitmen pengabdian TNI AD kepada Negara dan Bangsa.

Setelah pelaksanaan Upacara HUT ke 71 Kemerdekaan Republik Indonesia, Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro, S.I.P memberikan piagam sebagai bentuk apresiasi kepada Pelda Winarno, Babinsa Koramil 12/Bendosari yang telah berhasil melindungi warga masyarakat dari tindak kejahatan dengan menangkap pelaku penjambretan diwilayahnya.  Hal tersebut dilakukan untuk memberi motifasi bagi Babinsa yang lain untuk tetap berprestasi dibidang-bidang yang lainnya.