KODIM 0726 SUKOHARJO PERINGATI HARI LAHIR PANCASILA




Rabu (01/06/16). Kodim 0726/Sukoharjo melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2016 di halaman Makodim 0726/Sukoharjo.

Dalam upacara pengingatan hari lahir Pancasila dibacakan amanat Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo oleh Kepala Staf Kodim selaku Inspertur Upacara Mayor Inf Nunung Wahyu Nugroho, SE yang isinya bahwa sebagai insan yang beriman dan bertaqwa mari kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan kasih sayangnya yang begitu besar terhadap bangsa Indonesia dimana pemerintah Indonesia telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.  Kita semua memahami bahwa Pancasila menjadi Ideologi, Dasar Negara juga falsafah hidup bagi bangsa Indonesia. Kita melaksanakan upacara ini merupakan bentuk penghormatan kepada para pendahulu pendiri bangsa dan sekaligus meneguhkan hati kita terhadap eksistensi Pancasila.  Pacasila yang kita pahami saat ini, sebelum lahir telah melalui proses perumusan dari kurun waktu 28 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945 dimana 3 tokoh Nasional yaitu Muhamad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mencoba mengusulkan masukan-masukan tentang dasar negara apabila bangsa Indonesia telah merdeka lepas dari penjajahan. Gagasan Bung Karno tentang Dasar Negara yang disampaikan didepan sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 1 Juni 1945, yang Ir. Soekarno dinamakan Pancasila adalah menjadi titik awal bahwa Pancasila diakui sebagai Dasar dan Ideologi Negara sehingga tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.

Proses penyempurnan terus dilakukan tanggap 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kemudian disebut dengan Palagan Jakarta (Jakarta Charter).  Setelah melalui beberapa penyempurnaan isi dari Piagam Jakarta, kemudian satu hari setelah kemerdekaan Republik Indonesia yakni tanggal 18 Agustus 1945, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengesahkan dan menetapkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 terkandung didalamnya Pancasila sebagai Dasar Negara.

Makna yang bisa kita ambil sebagai bahan pelajaran dari proses tersebut adalah pertama kita sebagai generasi penerus perlu menaruh rasa hormat dan bangga terhadap para pendahulu pendiri bangsa terutama yang tergabung dalam PPKI telah mengemban tugas mulia dimana telah meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan yang kuat bagi negara Indonesia yang kala itu baru saja berdiri namun hasil dan manfaat yang dirasakan teramat besar bangi Bangsa Indonesia sampai saat ini.  Kedua secara otomatis sejak 18 Agustus 1945 setelah disyahkannya Pancasila sebagai Dasar Negara kita telah memiliki sumber dan dasar hukum bagi segala hukum dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.  Ketiga kita bisa menerima bahwa dalam perumusan dan penyusunan Pancasila kenyataannya diwarnai tarik menarik berbagai kepentingan tetapi para pendahulu pendiri bangsa ini telah menunjukkan ketauladannya kepada kita semua bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan dengan dilandasi rasa mementingkan kepentingan umum bisa mengalahkan kepentingan pribadi dan kelompok. Kondisi yang seperti ini sudah jarang dijumpai pada saat ini.

Pancasila sebagai Ideologi dan dasar negara dalam perjalanan telah mengalami berbagai gangguan, cobaan dan rintangan namun Pancasila tetap kokoh, hadir, melekat dan menyatu dalam kehidupan warga negara Indonesia karena memang Pancasila adalah karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya untuk dipelajari dan dihapalkan tetapi harus diamalkan dan diterapkan dalam sikap, tutur kata dan perbuatan sehari-hari. Perbuatan yang baik dan benar itu adalah cerminan warga negara Indonesia Pancasilais dan sebagai Prajurit Sapta Marga dan PNS yang berpanca Prasetya Korpri wajib hukumnya untuk memulai memelopori memberi contoh dan tauladan “berbuat yang terbaik dengan cara yang baik dan benar” baik dalam kedinasan maupun dilingkungan masyarakat.

Menghadapi bulan puasa pada minggu depan saya selaku pribadi dan Panglima TNI mengucapkan “Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1437 H” kepada segenap prajurit dan PNS yang melaksanakannya sehingga keikhlasan dan keteguhan dalam beribadah dibulan suci nanti semakin menjiwai pengabdian kita kepada bangsa dan negara.
Terkait dengan perkembangan situasi yang menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan masyarakat dalam implementasinya tugas-tugas TNI dapat diikutsertakan dengan cara mengedepankan beberapa hal sebagai berikut Pertama apapun yang dilakukan TNI senantiasa dalam rangka pemberdayaan intitusi fungsional dan untuk rakyat, Kedua TNI merupakan bagian dari sistem nasional, Ketiga apapun yang dilakukan TNI senantiasa dilakukan bersama komponen bangsa lainnya dan yang Keempat segenap peran dan tugas TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan atas kesepakatan bangsa dengan pengaturan secara konstitusional.