Pimpin Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025, Dandim 0726/Sukoharjo Bacakan Amanat Presiden RI

Sukoharjo – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bersama TNI menggelar Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 yang dilaksanakan di Halaman Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Sukoharjo, Jl. Jenderal Sudirman No. 199, Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (19/12/2025). Upacara berlangsung khidmat, bertindak selaku Inspektur Upacara, Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf. Reza Sahputra, S.E.

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S.E., M.M. beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Sukoharjo, para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, serta para Camat se-Kabupaten Sukoharjo.

Pasukan upacara terdiri dari berbagai unsur, antara lain POK Korsik Satpol PP Kabupaten Sukoharjo, TNI-Polri, Damkar Kabupaten Sukoharjo, Dishub Kabupaten Sukoharjo, Korpri Kabupaten Sukoharjo, Linmas Kabupaten Sukoharjo, Hipakad dan KKPMP, Pemuda Pancasila, MTA Kabupaten Sukoharjo, LDII Kabupaten Sukoharjo, Banser NU Kabupaten Sukoharjo, Senkom Mitra Polri, Resimen Mahasiswa, serta OSIS dan Pramuka Kab. Sukoharjo .

Dalam amanat Presiden Republik Indonesia yang dibacakan oleh Inspektur Upacara Letkol Inf. Reza Sahputra, S.E., disampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Peringatan Hari Bela Negara ke-77 sebagai momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peringatan ini juga menjadi pengingat sejarah berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948, yang membuktikan bahwa semangat bela negara mampu mempertahankan eksistensi Republik Indonesia di tengah ancaman agresi.

Dengan mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, Presiden RI menekankan bahwa kemajuan bangsa hanya dapat dicapai melalui kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan dalam menghadapi dinamika global yang penuh tantangan, seperti rivalitas geopolitik, krisis energi, disrupsi teknologi, hingga ancaman nonkonvensional berupa perang siber, radikalisme, dan bencana alam.

Lebih lanjut Presiden juga menyoroti kepedulian terhadap saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang saat ini tengah menghadapi bencana alam. Ketiga wilayah tersebut memiliki peran historis yang sangat penting dalam perjalanan bangsa, mulai dari keteguhan Aceh sebagai “Daerah Modal”, semangat juang rakyat Sumatera Utara, hingga lahirnya PDRI di Bukittinggi, Sumatera Barat, yang menyelamatkan Republik Indonesia pada masa kritis.

Melalui peringatan Hari Bela Negara ini ditegaskan kembali bahwa persatuan merupakan kekuatan utama bangsa. Semangat bela negara harus diwujudkan dalam tindakan nyata, antara lain dengan membantu sesama yang terdampak bencana, menjaga ruang digital dari penyebaran hoaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan sesuai dengan peran dan profesi masing-masing, demi terwujudnya Indonesia yang kuat, maju, dan tangguh dalam menghadapi setiap tantangan.