PASITER HADIRI RAKOR PERCEPATAN SERGAB SOLORAYA

Sukoharjo (06/10/17) Pada tanggal 5 Oktober 2017 pukul 13.00 s.d 15.30 wib bertempat Ballroom Hotel Syariah Ds.Gonilan Kec.Kartasura Kab.Sukoharjo telah di laksnakan Rapat Koordinasi Percepatan Sergap Se eks Karesidenan Surakarta (Solo Raya). Kegiatan Rapat Koordinasi ini di selenggarakan oleh Kementrian Pertanian RI dan di hadiri sekitar 50 orang.




Hadir dalam kegiatan tersebut Dr. Ir Momon Rusmono MSC (Kepala PPSDNP Kementrian pertanian RI), Mayor Inf Sukimin korem 074/Wrt (Mewakili Danrem 074/Wrt), Djoni Nur Ashari (Divisi Regional Jawa Tengah), Ir Suryo ( Kepala Dinas ketahanan pangan Jateng),Titov Agus Sabelia (Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta),Kompol Dr Rudy Hartono (Satgas pangan Polda jateng), Muhamad Djazairi, SP,(Kadis Pangan (Kab Sragen), Kasdim jajaran korem 074/Wrt, Pasi Ter Jajaran Kodim Se Solo Raya, Kepala gudang bulog Surakarta dan para mitra bulog Surakarta.



Dalam sambutannya Dr. Ir Momon Rusmono MSC (Kepala PPSDNP Kementrian pertanian RI) mengatakan beberapa hal penting :

  • Yang pertama saya ucapkan selamat hari jadi TNI yang ke 72 semoga TNI makin dekat dengan rakyat. Saya di tugaskan kusus oleh Pak mentri melihat percepatan serapan gabah di tiga profinsi, untuk profinsi Sulsel yang paling tinggi penyerapan gabahnya, Sulsel satu profinsi bisa lebih banyak dari 3 profinsi yang ada di pulau jawa, hal ini di pengaruhi jumlah luas lahan panen.
  • Data yang ada pada kami jateng di bawah seribu ton hasil serapan gabahnya harusnya jateng di targetkan bisa 600 ribu ton, selain itu juga ada yang kita capai cadangan baru mencapai 30 % , untuk Surakarta di targetkan 114 ribu. Ton kita menarget per hari seharusnya tingkat jateng bisa menyerap 260 ribu ton perhari.
  • Saya minta komitmennya kita ada 9 gudang di wilayah Surakarta, di harapkan bisa menyerap 900 ton perhari, untuk Surakarta masih rengking 3 di tingkat jateng untuk penyerapan gabahnya. Kami mencoba mengidentifikasi potensi panen di wilayah jateng untuk Sukoharjo ternyata cukup banyak kecamatan yang berpeluang untuk luasan panen yang seknifikan, di harapkan penyerapan di wilayah Sukoharjo bisa lebih di maksimalkan lagi total luasan potensi panen di Sukoharjo mencapai 4 ribu hektar di 8 kecamatan dan desa.
  • Karanganyar juga potensi panen juga cukup tinggi, wonogiri hampir 2 hektar untuk potensi panen, artinya dari aspek luas panen di tiap daerah cukup, tapi tingkat naik turun harganya harus tetap sesuai APBD. Pesan saya agar lebih proaktif dan lebih ramah lingkungan berbaik dengan mitra bulog. 

Sedangkan Bapak Djoni Nur Ashari (Divisi Regional Jawa Tengah) dalam sambutannya menyampaikan :

  • Jateng tahun lalu yaitu serapan gabah mencapai 592.738 ton, peningkatan target ini karena melihat realisasi penyerapan tahun lalu yang jauh di atas target awal yaitu 505.000 ton. Meski saat ini belum memasuki musim panen raya, penyerapan sudah mulai dilakukan oleh Bulog melalui gudang-gudang yang tersebar di Jawa Tengah.
  • Total penyerapan hingga saat ini mencapai 800 ton, dengan penyerapan per harinya sekitar 20-50 ton, meski masih rendah, kita optimistis pada panen raya mendatang akan lebih baik lag. Dari sisi ketahanan stok di Jawa Tengah, per desember mencapai 245.062 ton. Stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan. Sementara itu kita dukung upaya yang akan dilakukan oleh Bulog dalam rangka pengadaan gabah dan beras ini di antaranya dengan membentuk satuan tugas yang beroperasi di lapangan berhubungan dengan mitra kerja pengadaan, dan dan kerja sama tim sergap gabah.
  • Tim sergap gabah ini merupakan 'quick respons' untuk mengantisipasi jika terjadi harga jatuh di tingkat petani. Sejauh ini tim sergap sudah bergerak ke beberapa daerah yang sudah mulai melakukan panen di antaranya Grobogan, Rembang, Banyumas, dan Demak,serta di masing masing wilayah.

Mayor Inf Sukimin korem 074/Wrt (Mewakili Danrem 074/Wrt) dalam rapat tersebut menyampaikan inti pendapatnya bahwa selama ini, "Kita sudah bergerak memabantu kelancaran sergab semoga dengan rapat ini akan menghasilkan kesepakatan untuk tim Sergap gabah untuk bekerja lebih baik lagi".

"Pada siang hari ini kita dapat berkumpul di sini dalam rangka percepatan sergap di mana kali ini yang ke 4 setelah cilacap, kegiatan ini memang kita kususnya masalah penyerapan gabah, untuk jawa tengah sebenarnya sudah selesai tetapi kita juga memikirkan wilayah lain misalkan kalimantan,kita menyediakan stok pangan nasional walau secara lokal stsok beras untuk jateng sudah cukup. Panen petani masih banyak untuk itu kita maksimalkan penyerapan gabah agar stok nasional dapat terpenuhi, di jawa tengah musim panen cukup tinggi jadi masih banyak stok beras yang masih beredar di nmasyarakat atau di gudang gudang", penyampaian Bpk Djoni ( Kepala divisi Regional jateng).

"Kami juga terima kasih kepada para mitra bulog karena situasinya sekarang sudah relatif aman, memang dalam mengambil keptusan kita sangat hati hati karena ancamannya adalah penjara jadi kita relatif hati hati,tetapi tidak harus takut mengambil keputusan, untuk itu mari kita perkuat stok bulog walau sekarang ini ke adaan masyarkat relatif stabil mencari beras relatif mudah, untuk itu stok bulog untuk ketahanan pangan nasional Insya Allah dengan stok bulog kita tidak impor beras", pungkas bapak Djoni.

Selama kegiatan berlangsung dengan aman dan lancar, rapat Koordinasi Percepatan Sergap Se Eks Karesidenan Surakarta untuk menyepakati pencapaian serap gabah bulog wlayah Surakarta harus melebihi 600 ribu ton.