UPACARA DETIK-DETIK PROKLAMASI HUT RI KE 72 TAHUN 2017

Sukoharjo (17/08/2017) Kamis tanggal 17 Agustus 2017 pukul 09.30 s.d 11.10 Wib bertempat di Lapangan Satya Negara Alun Alun Sukoharjo Jl. Veteran Kel. Jetis Kec. Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo telah berlangsung Upacara Detik - detik Proklamsi Kemerdekaan RI ke 72 Tahun 2017 dengan tema "Karya Bersama" dengan Komandan Upacara Kapten Arh Bahrun,ST (Danramil 02 / Nguter Kodim 0726/Skh) dan Inspiktur upacara H. Wardoyo Wijaya,SH.MH (Bupati Sukoharjo) di hadiri sekitar 1500 orang.



Tampak hadir dalam kegiatan H. Wardoyo Wijaya,SH.MH (Bupati Sukoharjo), Purwadi SE.MM (Wakil Bupati Kab. Sukoharjo), Nurjayanto SP (Ketua DPRD Kab. Sukoharjo), Drs. Agus Santosa (Sekda Kab. Sukoharjo), Bambang Marwoto (Kajari Kab. Skh), Mayor Inf Nurul Muthahar (Plh. Komandan Kodim 0726/Skh), AKBP. Iwan Saktiadi SIK,MH,MSi (Kapolres Sukoharjo), Letkol Rudy Saladin (Danbrigif 6/2 Kostrad), Letkol Arip Munawan (Danyon 413/Kostrad), Letkol Inf Aulia Dwi Nasrullah (Wadan Grup 2 Kopassus), Mayor Kes Nono Lebdo (Pa Instruktur Skadik 405 Ads/Mewakili Danlanud Adi Soemarmo), Muspida Kabupaten Sukoharjo, Para Camat dan Lurah se Kabupaten Sukoharjo, Kepala Dinas Instansi di Lingkungan Pemkab Sukoharjo, Tokoh agama dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Sukoharjo dan para Tamu undangan.








Upacara ini melibatkan pasukan upacara dari 1 SST Korsik, 1 SST Kopassus, 1 SST Brigif 6/2 Kostrad, 1 SST Kodim 0726/Skh, 1 SST Lanud Adi Sumarmo, 1 SST Brimob Den C Surakarta, 1 SST Shabara Polres Sukoharjo, 1 SST Korpri, 1 SST Satpol PP, 1 SST Linmas, 1 SST KST, 1 SST Satpam Sritex, 1 SST Senkom, 1 SST Damkar, 1 SST Satgas PDIP, 1 SST Satgas, 1 SST Kokam, 1 SST Banser, 1 SST BPBD, 1 SST Pemuda Pancasila, 1 SSK MTA, 1 SST Mahasiswa, 1 SST Perguruan Silat SH, 1 SST Perguruan Silat Tapak Suci, 1 SSK Osis serta 1 SSK Pramuka.

Dalam kesempatan tersebut H Wardoyo Wijaya,SH.MH (Bupati Sukoharjo) selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah dengan beberapa point penting berikut :

a. Hari ini saya diganggu rindu, dan mengingatkan di sebuah kampung tepi kota. Seseorang membuat bendera kecil-kecil dari kertas minyak, merah-putih, lalu merekatnya pada bilah-bilah bambu kemudian memasangnya pada pintu-pintu rumah dan seterusnya dia berlari mengibarkan merah putih mengelilingi kampungnya sembari berpekik “MERDEKA.”

b. Riang pekik MERDEKA begitu membahana di seluruh antero nusantara bahkan dunia. Hari ini rasa nasionalisme dan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia makin mengemuka dan bergelora di dalam dada. Kita akan selalu ingat kepada mereka yang telah berjuang untuk bangsa ini hingga merdeka. Kita akan selalu terkenang akan semangat juang para pahlawan kusuma bangsa. Dekat sekali. Sedekat jantung kita.

c. Pahlawan adalah mereka yang telah mewakafkan diri untuk INDONESIA MERDEKA. Pahlawan adalah mereka yang telah tulus ikhlas berkorban jiwa raga demi Indonesia yang bersatu dan berdaulat. Kita, menjaga api semangat juang kepahlawanan ini agar terus menyala. Sejak revolusi hingga pasca reformasi, sejak Sukarno sampai Joko Widodo, tidak boleh kita biarkan api ini redup apalagi padam, meski kena angin topan dan badai yang menghantam. Karena ini kekuatan dan jatidiri sejati kita sebagai sebuah bangsa pejuang. Bangsa yang tidak pernah gentar dan pantang surut ke belakang meng hadapi persoalan dan tantangan.

d. Terlampau banyak agenda seremoni, tapi InsyaAllah, agenda ini kita dedikasikan untuk membangun semangat bangsa Indonesia. Saya ingin momentum hari ini menjadi penumbuh semangat warga, kemudian menjadi kehendak kuat yang akhirnya dibuktikan oleh kerja nyata. Sebab, yang paling penting, bagaimana mengisi kemerdekaan. Saat ini NKRI yang kita cintai senantiasa tak pernah lekang oleh ancaman dan tantangan. Dalam kemajemukan bangsa kita masih seringkali menjadi pemantik munculnya perpecahan. Dalam kain kebangsaan kita juga kerapkali terkoyak oleh karena ego dan kepentingan sepihak. Pun korupsi dan gratifikasi masih menjadi praktik yang seringkali terjadi. Serta masih banyak persoalan kita lainnya.

e. Betapa sedihnya Bung Karno, Bung Hatta. Betapa menangisnya Jenderal Sudirman, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, ketika melihat masih ada perpecahan di antara kita dan berbagai persoalan lain di negeri ini. Padahal, mereka sudah mewariskan masa depan ini pada tangan kita sendiri.Jangan biarkan persaudaraan bangsa kita terciderai dan tercerai berai karena kepentingan sesaat dan kelompok semata. Jangan biarkan kain kebangsaan kembali terkoyak karena warna kita yang berbeda. Pelangi akan selalu indah karena warnanya yang berbeda. Namun dalam warna yang berbeda itu, MERAH PUTIH harus selalu ada di dalam dada.

f. Kita semua adalah Indonesia yang berPancasila. Dan Indonesia adalah bangsa besar, yang akan terus besar dengan persatuan dan saling berangkulan diantara putra-putrinya. Indonesia adalah bangsa hebat yang terus menghebatkan diri dengan karya dan prestasi bersama.

g. Merdeka kita adalah bergerak serentak dan bekerja bersama memenuhi panggilan sejarah dan tugas suci untuk Ibu Pertiwi. Bergotong royong dan ambil peran partisipatif dan kontributif menyelesaikan setiap persoalan bangsa ini. Rumangsa melu handarbeni, rumangsa wajib hangrungkebi, mulat sarira hangrasa wani. Dan pada akhirnya bangga sebagai orang Indonesia yang cinta tanah air dan bersatu dalam persaudaraan untuk kejayaan bangsa.







Sebelum Upacara Detik detik Proklamsi ke-72 di mulai, didahului Drama kolosal tema "Soepomo Pemersatu" yang digagas oleh Kodim 0726/Sukoharjo bekerja sama dengan seniman Sukoharjo Bapak Kokor Wijanarko. Setelah Upacara selesai, di lanjutkan dengan display Drum Band Purna Paskibra Indonesia Kabupaten Sukoharjo (Gema Wijaya Nusantara) dan dilanjutkan atraksi Terjun Payung oleh Grup 2 Kopassus, Lanud Adi Sumarmo, Fasida Jogja, di lanjutkan Fly Pass di lapangan Upacara dengan pesawat TNI AU CN- 295/ A- 2905 /Cpt Pilot Letkol Pnb Trinanda.