Dengan nuasa alam yang dikemas dalam studio tersebut dan di bawah rintik hujan puluhan kelompok seni dari berbagai daerah, bahkan ada yang datang dari manca negara menampilkan keseniannya masing kepada masyarakat Desa Pucangan dan sekitarnya termasuk didalamnya penampilan kelompok Karawitan “KARTIKA YUDHA LARAS” yang mengawalinya dengan Gending Sukoharjo Makmur. Penampilan seni Karawitan ini merupakan upaya untuk melestarikan alat musik tradisional Indonesia agar tetap digemari dan lestari ditengah warga masyarakat.
Kurang lebih 10 gending diperdengarkan kepada para pengunjung yang selalu memberikan aplus pada setiap gending yang dimainkan.
Para pengujung tidak mempedulikan kondisi disekitar panggung meskipun pada saat pentas masih diguyur hujan gerimis, mereka tetap antusias menikmati setiap gending yang dibawakan Kartika Yudha Laras.
Pengelola Harian Mugi Dance Mbak Nuri Aryati selaku penyelenggara Festival Hujan Internasional menyampaikan dalam tahun ketiga ini alhamdulillah kami dapat menghadirkan seniman-seniwati dari berbagai wilayah di Indonesia dan juga dapat menghadirkan seniman dari Philipina dan Singapore.
Kegiatan ini yang dilaksanakan selama dua hari ini tanggal 14 dan 15 Januri 2017 ini merupakan puncak dari berbagai kegiatan, yang mana sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan penghijauan yang bertempat di Waduk Mulur Sukoharjo yang dibantu oleh Kodim 0726/Sukoharjo, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo, Relawan SAR Kab. Sukoharjo dan juga show pembuatan air Alkali, tandasnya
Letkol Inf Taufan Widiantoro, S.I.P dalam sambutannya menyampaikan kegiatan yang telah berjalan 3 tahun ini merupakan kegiatan yang mempunyai potensi yang layak dikembangkan, untuk kami dari Kodim 0726/Sukoharjo patut mendorong dan mendukung akan terselenggaranya Internasional Rain Festival (IRF) dan menjadi kebanggakan untuk warga masyarakat di Sukoharjo dan sekitarnya.
Sementara itu sambutan Bupati Sukoharjo yang dibacakan Asisten 3 Setda Bp. Eko Adji Arianto menyampaikan hujan memiliki peranan penting terhadap semua mahkluk hidup yang ada di bumi. Musim hujan sering diidentikkan dengan hari-hari basah, tanah longsor dan bencana banjir yang membuat sebagian warga masyarakat tidak terlalu senang, padahal hujan merupakan anugerah alam yang seharusnya disambut dengan senang.
Dalam Festival Hujan Internasional ini mengajak kita untuk merayakan datangnya musim hujan sebagai karya Tuhan, kami berharap kegiatan ini dapat menumbuh kembangkan dan melestarikan potensi seni masyarakat lokal.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Asisten 3 Setda Bp. Eko Adji Arianto yang mewakili Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH.MH dan Kadin. Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo.
