Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Riyanto
S.I.P memberian pembinaan dan sosialisai tentang bahaya laten komunis dan faham
radikal kepada ratusan anggota TNI dari, Kopassus, Brigif 6 Kostrad, Kodim 0726
Sukoharjo, Persit
Kartika Chandra Kirana Cabang XLVII dan Pegawai Negeri Sipil dalam rangka antisipasi paham radial bertempat di Aula Makodim
setempat, Senin (24/11).
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Riyanto
S.I.P dalam pengarahannya mengatakan akhir-akhir ini masyarakat telah melupakan
sejarah kebiadaban Komunis yang memakan korban yang tidak sedikit diantaranya
putra-putra terbaik bangsa pada G.30.S PKI. Sesuai UU RI no 34 th 2004 pasal 7
tentang tupok TNI adalah menegakan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta
melindungi segenap bangsa & seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.
Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman dan pengertian kepada seluruh personel TNI maupun Pegawai
Negeri Sipil yang ada di Satuan Komando kewilayahan dan Satuan Non
Komando di wilayah Kabupaten Sukoharjo, tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan bangkitnya kembali komunis yang dapat dijadikan bekal dalam melaksanakan
tugas . Disamping itu juga bertujuan untuk mewujudkan tingkat kewaspadaan
yang tinggi dikalangan prajurit sehingga tidak terhasut dan terpancing oleh
tipu daya dan propaganda yang dapat memecah belah persatuan kesatuan Bangsa
Kalau dicermati momentum 30 September
merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan arti komunisme, cita-citanya
dan sepak-terjangnya. Bangsa Indonesia telah menyatakan paham ini
bertentangan dengan Pancasila. Namun demikian sebagai paham yang berangkat dari
cita-cita ideal kebersamaan (community – sama rata sama rasa), paham ini sangat
mudah mengundang simpati di tengah kemelaratan dan kemerosotan moral. Dimana
ada kemiskinan disitu tumbuh subur komunisme.
Cita-cita komunisme yang terkenal adalah sosialisme ideal, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Dalam praktek politik, paham ini selalu memupuk ketidakpuasan terhadap pemerintahan. Jika pemimpin gerakan komunisme itu telah berhasil meraih tampuk kekuasaan, maka akan segera terbentuk kembali lapisan rakyat dibawahnya, dengan beragam ketidakpuasan. Pemberontakanpun kembali disiapkan. Intinya adalah politik komunisme selalu mengakibatkan pemberontakan yang tiada henti, pemahaman ini akan tetap hidup dan bermetamorfosa sesuai perkembangan peradaban manusia. Itulah sebabnya mengapa bahaya komunisme itu disebut bahaya laten, oleh karena itu jangan beri kesempatan paham komunis berkembang di Indonesia, materi inilah yang menjadi penekanan dalam sosialisasi tersebut dengan harapan dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh peserta sosialisasi.
Cita-cita komunisme yang terkenal adalah sosialisme ideal, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Dalam praktek politik, paham ini selalu memupuk ketidakpuasan terhadap pemerintahan. Jika pemimpin gerakan komunisme itu telah berhasil meraih tampuk kekuasaan, maka akan segera terbentuk kembali lapisan rakyat dibawahnya, dengan beragam ketidakpuasan. Pemberontakanpun kembali disiapkan. Intinya adalah politik komunisme selalu mengakibatkan pemberontakan yang tiada henti, pemahaman ini akan tetap hidup dan bermetamorfosa sesuai perkembangan peradaban manusia. Itulah sebabnya mengapa bahaya komunisme itu disebut bahaya laten, oleh karena itu jangan beri kesempatan paham komunis berkembang di Indonesia, materi inilah yang menjadi penekanan dalam sosialisasi tersebut dengan harapan dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh peserta sosialisasi.
Saat ini setrategi Komunis diantaranya gerakan
legal formal infiltrasi/penyusupan ke instansi Pemerintah, Partai, LSM serta usaha
penyusupan/infiltrasi ke dalam LSM, Partai, Pemerintah, TNI dan Polri.
Dalam mengadapi srtategi komunis peran
serta masyarakat sangatlah penting untu mencegah berkembangnya paham komunis,
Hal tersebut dapat di lakukan dengan meningkatkan keimanan & ketaqwaan
kepada Tuhan YME, agar terhindar dari pengaruh ideologi komunis. Meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila pada Pancasila sebagai ideologi Negara. Meningkatkan
wawasan kebangsaan, agar terwujudnya rasa kesatuan &
persatuan bangsa.
Meningkatkan kemanunggalan TNI – rakyat . Mewaspadai upaya penyusupan ideologi komunis ke dalam tubuh TNI AD. Tingkatkan deteksi dini dengan memberdayakan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Meningkatkan kemanunggalan TNI – rakyat . Mewaspadai upaya penyusupan ideologi komunis ke dalam tubuh TNI AD. Tingkatkan deteksi dini dengan memberdayakan tokoh masyarakat dan tokoh agama.