POLRI DAN TNI AMANKAN PENCOBLOSAN ULANG DI TPS 1 DS. DUKUH MOJOLABAN SUKOHARJO


Kamis (17/7/2014) Aparat gabungan Polri, TNI dan Linmas amankan pemungutan suara ulang Pilpres 2014 di TPS 1 di Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Hal tersebut Sesuai dengan printah Presiden SBY agar TNI dan Polri membantu penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). 
TNI dan Polri harus berkoordinasi setiap saat dengan pihak-pihak yang terkait penyelenggaraan Pemilu diantaranya adalah, KPU, Bawaslu, Kepala Daerah, dan Media Masa. TNI dan Polri tidak memberikan toleransi atas tindakan pelanggaran hukum. Jadi, tidak hanya melakukan pencegahan, tetapi juga dalam hal penindakan harus tegas. Namun, TNI dan Polri harus juga bersikap netral.
Coblosan ulang di Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo dipicu perusakan puluhan surat suara oleh anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Dengan mengenakan kemeja putih dipadu dasi warna warni, anggota KPPS TPS 2 yang menjadi penyelenggara PSU sudah bersiap dengan logistik pemilu yang sudah didistribusikan malam hari sebelum pemilihan. Sejumlah warga mulai memasuki area pemilihan yang dijaga ketat oleh anggota linmas setempat. Dari pemilih pemula hingga warga lanjut usia bersemangat untuk memberikan hak suara mereka. Pejabat dari tingkat kecamatan sampai kelurahan turut menyaksikan pencoblosan tersebut. Jalannya coblosan ulang itu juga disaksikan langsung oleh Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan Misbah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah Joko Purnomo, Ketua KPU Sukoharjo Kuswanto, dan Ketua Panwaslu Sukoharjo Subakti A. Siddiq. Pencoblosan ulang ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan anggota KPPS TPS tersebut beberapa waktu lalu.
Keadaan semakin ramai memasuki pukul 12.00 WIB. Warga berkerumpun di halaman TPS untuk menyaksikan penghitungan surat suara yang di mulai pada pukul 13.00, setelah penghitungan suara selesai  Ketua KPPS, Suroto, mengumumkan perolehan suara untuk pasangan capres dan cawapres di TPS tersebut. Jokowi-JK memimpin dengan jumlah suara 351. Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Hatta mendapat jumlah suara 102 dengan surat suara rusak sebanyak 5 suara. Dengan perolehan hasil pencoblosan ulang ini, berarti suara Jokowi-JK menurun 22 suara, karena saat pemungutan suara 9 Juli lalu pasangan ini mendapatkan 373 suara. Sedangkan Prabowo-Hatta justru mengalami kenaikan 19 suara setelah sebelumnya mendapatkan 83 suara.
Dalam penyelenggaran pemilu ulang ini, minat pemilih juga turun. Pemilu ulang hari ini diikuti 458 pemilih. Sedangkan jumlah pemilih yang mencoblos pada 9 Juli lalu mencapai 490.
Meski demikian, Ketua Komisi Pemilihan Umum Sukoharjo Kuswanto puas dengan antusiasme masyarakat. "Partisipasi masyarakat dalam pencoblosan ulang ini sangat menggembirakan," katanya, Kamis, 17 Juli 2014. Selain jumlah pemilih, jumlah surat suara rusak juga menurun. Yakni, dari 34 lembar, menjadi 5 lembar.
Isu surat suara rusak ini sempat menjadi sorotan setelah video tentang perusakan surat tersebut diunggah seorang warga desa setempat bernama Haryanto. Video yang berjudul "Kecurangan Pilpres KPPS Nakal Rusak Kertas Suara Prabowo" itu diunggah. Dalam video berdurasi 5 menit 35 detik tersebut terlihat anggota KPPS Kecamatan Mojolaban merusak surat suara menggunakan kuku ibu jarinya.