Kamis (23/1) Guna membantu kepolisian dalam mengamankan pelaksanan
Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Kodim 0726 Sukoharjo melaksanakan latihan Penindakan
Huru-Hara (PHH) di komplek Stadion jombor. selama satu mingg.
Tahun 2014 ini adalah tahun Politik, dalam perkembangan situasi menjelang
Pemilu 2014 biasanya situasi secara mendadak dapat berubah – ubah. karena untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan anggota TNI akan berlatih PHH
untuk menyamakan teknik dan taktik ketika melakukan penanggulangan huru-hara.
"Salah satu tugas TNI adalah membantu tugas-tugas Polri khususnya ketika menghadapi aksi huru-hara. Keterlibatan TNI ini sesuai dengan UU RI Nomor 34 tahun 2004, untuk itu kami harus siap," papar Kapten ARH Tavip Joko Sukoco selaku perwira kordinator pasukan Penindakan Huru-Hara (PHH). Para peserta yang terlibat latihan PHH ini, sebanyak 50 orang, dengan harapan personil Kodim 0726 Sukoharjo mempunyai kemampuan dan keterampilan memadai dalam penanggulangan huru-hara.
“Kegiatan ini juga merupakan program satuan yang di intruksikan pimpinan TNI AD dalam rangka meningkatkan profesionalisme keprajuritan,” tegasnya.
Selama kegiatan, mereka akan mempelajari sejumlah materi terkait persiapan penanganan aksi unjuk rasa apabila massa melakukan tindakan anarkistis. Berlatih bagaimana mengambil langkah-langkah awal sebagai bentuk pencegahan dan tindakan tegas yang terukur sesuai dengan hukum dan prosedur. Bahkan, mereka pun dibekali tentang hukum dan HAM serta MoU antara Polri dan TNI.
"Salah satu tugas TNI adalah membantu tugas-tugas Polri khususnya ketika menghadapi aksi huru-hara. Keterlibatan TNI ini sesuai dengan UU RI Nomor 34 tahun 2004, untuk itu kami harus siap," papar Kapten ARH Tavip Joko Sukoco selaku perwira kordinator pasukan Penindakan Huru-Hara (PHH). Para peserta yang terlibat latihan PHH ini, sebanyak 50 orang, dengan harapan personil Kodim 0726 Sukoharjo mempunyai kemampuan dan keterampilan memadai dalam penanggulangan huru-hara.
“Kegiatan ini juga merupakan program satuan yang di intruksikan pimpinan TNI AD dalam rangka meningkatkan profesionalisme keprajuritan,” tegasnya.
Selama kegiatan, mereka akan mempelajari sejumlah materi terkait persiapan penanganan aksi unjuk rasa apabila massa melakukan tindakan anarkistis. Berlatih bagaimana mengambil langkah-langkah awal sebagai bentuk pencegahan dan tindakan tegas yang terukur sesuai dengan hukum dan prosedur. Bahkan, mereka pun dibekali tentang hukum dan HAM serta MoU antara Polri dan TNI.