UPACARA TUJUH BELASAN KODIM 0726/SKH

Senin (18/02)   Sebagai wujud untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme personel Kodim 0726/Sukoharjo baik militer maupun PNS serta anggota Minvetcad 32 Sukoharjo melaksanakan upacara bendera 17 Pebruari 2013 di Halaman Makodim 0726/Sukoharjo dengan Komandan Upacara Kapten Inf Sutriyono.

Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letnan Kolonel Inf Jimmy Ramoz Manalu bertindak sebagai Inspektur Upacara membacakan amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE yang intinya menyampaikan adanya perkembangan tehnologi baru yang dikenal sebagai perang Hibrida - Hybrid War yaitu sebuah strategi militer yang memadukan antara perang konvensional, perang yang tidak teratur dan ancaman Cyber Warfare , baik berupa serangan nuklir, senjata biologi dan kimia, alat peledak improvisasai dan perang Infromasi.  Untuk kepada anggota diharapkan agar mampu merespon dan segera beradaptasi dengan situasi yang berkembang agar dapat mengantisipasi serta mengatasinya secara lebih cepat dan tepat.
Disamping itu Panglima TNI juga menyampaikan beberapa atensi dan harapan sebagai pedoman prajurit dalam mengemban tugas antara lain :  1.  Tingkatkan Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai wujud amanah nyata dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, sekaligus sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas ;  2.  Jaga dan tingkatkan Soliditas dan Solidaritas, baik internal maupun ekternal satuan serta seluruh komponen Bangsa lainnya sebagai fondasi terwujudnya soliditas dan solidaritas nasional ;  3.  Pegang teguh dan amalkan komitmen "Netralitas TNI" dalam menyikapi dinamika kehidupan politik dan dalam menangani persoalan sosial dengan mengedepankan "Keterpaduan Koordinasi dan Komunikasi " dengan segenap instansi terkait ;  4.  Pegang teguh disiplin dan loyalitas, serta amalkan secara nyata setiap butir "Delapan Wajib TNI",  di tengah kehidupan masyarakatyang sedang mengalami dinamika perubahan.  Hormati setiap nilai "Kearifan Lokal" di manapun para prajurit dan PNS TNI bertugas dan berada, guna semakin memantapkan "Kemanunggalan TNI-Rakyat" di atas semangat Bhineka Tunggal Ika.  Eliminasi tindakan primitif, Brutal, main hakim sendiri, sikap reaktif berlebihan, sehingga tidak perlu terjadi lagi tindak kekerasan yang dapat menciderai "Kemanunggalan TNI Rakyat",  ;  5. Laksanakan optimalisasi peran TNI dalam konteks pemberdayaan wilayah pertahanan, wilayah perbatasan dan pulau terdepan secara terkoordinasi  bersama pemerintah daerah, kementerian pemberdayaan daerah tertinggal, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) dan instansi terkait lainnya di daerah, dalam rangka membantu percepatan pembangunan nasional, khususnya pembangunan yang dapat menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat.