Kay Rala Xanana Gusmau ketika berkunjung ke Sritex


Ratusan personil militer dari jajaran Kodam IV Diponegoro dan Polisi Nampak sibuk mengamankan tamu Negara,  orang nomor 1 di Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmau ketika berkunjung ke pabrik tekstil yang berlokasi di Sukoharjo itu, Sabtu (28/1).
Timor Leste memesan seragam militer ke PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang berada di Sukoharjo . Di hadapan Direktur Utama Iwan Setiawan dan Presiden Komisaris HM Lukminto, Xanana tidak hanya membeli seragam militer tapi juga meminta PT Sritex untuk meningkatkan ekspor tekstil maupun garmen ke bekas wilayah Indonesia tersebut.
Bahkan, dia juga meminta pihak Sritex untuk berinvestasi di Timor Leste. "Kami ke Sritex tidak untuk membeli seragam tentara, tapi juga menawarkan investasi," kata mantan tahanan politik itu.
Setelah bertemu jajaran manajemen PT Sritex, Xanana yang antara lain didampingi Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Munuel Serrano dan Kepala kepolisian setempat Longuinhos de Castro Monteiro itu juga melakukan penanaman pohon di lahan kawasan pabrik. Direktur Utama PT Sritex Iwan Setiawan menjelaskan, ada 27 negara yang sudah menggunakan seragam militer buatan pabriknya. Sebagian besar adalah negara-negara Eropa dan  AS yang menjadi anggota Nato.
Timor Leste adalah negara terakhir (ke 27) yang pesan seragam militer. Menurut dia, sudah dua tahun ini pengadaan seragam militer untuk kebutuhan anggota kepolisian dan angkatan darat serta pegawai negeri sipil di dua instansi itu dipasok Sritex.
"Nantinya ekspor kita ke Timor Leste ditambah volumenya. Tidak hanya seragam untuk polisi dan angkatan darat, tapi juga seragam untuk angkatan lainnya seragam pegawai negeri sipil, seragam anak sekolah, dan kebutuhan berbagai busana untuk masyarakat setempat," katanya.
Menurut Iwan, negara yang baru berusia 10 tahun itu punya potensi ekonomi cukup besar, apalagi Timor Leste punya  fasilitas duty free (bebas bea) ke negara-negara Eropa. Karena itu pihaknya tertarik ajakan PM Xanana Gusmou untuk berinvestasi.
Dia menambahkan, rencana investasi Sritex di negara itu tentunya yang mendukung produk perusahannya yang tidak jauh dari dunia pertekstilan. "Kita juga akan mendidik atau memberi pelatihan pada para calon tenaga kerja Tomor Leste," kata dia.
Di sisi lain, selain ke Sritex, Xanana Gusmao dikabarkan juga mengunjungi PT Pindad di Bandung. Di sana Xanana mengaku mendapat penawaran untuk membeli senjata dan perlengkapan perang. Namun Xanana mengaku lebih tertarik untuk membeli kendaraan angkut personel.