Di Usia 90 Tahun, Mbah Ngadiyem Mulai Tidak BAB di Sungai


Sukoharjo. Mbah Ngadiyem 90 tahun, warga dukuh Sambirejo RT 03/RW 05 adalah ibu dari Bapak Rukino, salah satu warga yang mendapatkan bantuan Jamban dalam momentum TMMD Reguler ke-104 di desa Celep, kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.(14/03).

"Kulo umure pun 90 taun, nembe bade ngrasakne mbucal wonten WC," ungkap Mbah Ngadiyem kepada Serma Endras di sela-sela istirahat untuk makan siang.Pernyataan itu kurang lebih mbah Ngadiyem mengungkapkan bahwa usianya sudah 90 tahun namun baru mau merasakan BAB (buang Air Besar) di jamban.

Rumah Keluarga Rukino tepat berada di seberang sungai, selama belum memiliki Jamban sampai saat ini, seluruh anggota keluarganya ternasuk orang tuanya apabila BAB (buang air besar) dilakukan di sekitar rumahnya (kebon) dan sering dilakukan di sungai yang berada di seberang jalan samping rumahnya.

Suatu yang ironis memang bila dirasakan, dijaman yang dikenal dengan sebutan "jaman milenial" masih ada beberapa keluarga di wilayah ini bila BAB dilakukan di sungai. Tentu kebiasaan ini jauh dari harapan kita semua akan tetapi peristiwa ini benar-benar terjadi. 

Pada musim kemarau tentunya keadaan sungai tidak begitu banyak airnya, tetapi pada musim hujan seperti saat ini tentu kondisi arus air yang deras dan kondisi sungai yang dalam membahayakan untuk seorang yang usianya sudah 90 tahun seperti mbah Ngadiyem.

"Anak-anak, istri dan orang tua saya setelah jadi jamban ini sudah tidak lagi buang air besar di sungai, terima kasih pak tentara," ujar Rukino kepada Koptu Eko, salah satu anggota Satgas TMMD Reguler ke-104 Kodim 0726/Sukoharjo.

Saat ini pembangunan jamban tengah dilakukan oleh anggota TNI dan dibantu masyarakat di sekitarnya. Ke depan diharapkan jamban telah bisa digunakan sehingga keluarga Pak Rukidi tidak lagi BAB di sekitar rumah atau di kebun sehingga lingkungannya menjadi lebih sehat.(trp)