PASUKAN TNI DI KERAHKAN EVAKUASI WARGA TERDAMPAK BANJIR





Senin (20/6/2016) Pasukan TNI AD dari Kodim 0726 Sukoharjo , Kopassus dan Kosrtrad disebar di sejumlah lokasi banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Wilayah kabupaten Sukoharjo sejak Sabtu malam. Prajurit TNI ini ikut melakukan evakuasi warga terjebak banjir hingga membantu melancarkan arus lalulintas.
“Kami turunkan satu satuan setingkat kompi di seluruh daerah yang banjirnya cukup parah. Kami juga bersama-sama dengan pasukan dari Kopassus, Brigif 413, Kostrad bersama petugas BPBD dan relawan membantu warga yang terdampak banjir,” kata Kepala Staf Kodim 0726 Sukoharjo, Mayor Inf Nunung Wahyu Nugroho, Minggu (19/6).
Di Desa Pranan, TNI AD di bawah komando Kodim 0726 membantu mengevakuasi warga dengan menurunkan sebuah prahu karet. Di desa ini sejumlah warga masih bertahan di rumahnya, meskipun ketinggian air di pemukimaan mencapai 1,5 meter.
Sedangkan di Desa Laban, anggota Koramil Mojolaban membantu melancarkan arus lalulintas di tengah banjir setinggi 30 cm. Selain mengatur lalulintas, prajurit TNI ini juga membantu mendorong motor warga yang mogok saat nekat menerjang banjir.
“Kita prioritaskan di tiga kecamatan, Grogol, Mojolaban dan Polokarto, selain juga kita antisipasi di daerah lain. Kita menjalin kerjasama dengan sejumlah ormas dan relawan yang sejak tadi malam bekerja keras. Hingga saat ini sebagian warga masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang tersebar di desa masing-masing. “Saat ini masih ada sebagian warga terdampak banjir bertahan di tenda pengungsian di atas tanggul Sungai Bengawan Solo dan pos pengungsian lainnya”. tegasnya
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan jumlah total warga terdampak banjir 11.500 jiwa dari 2.875 kepala keluarga. Para warga terdampak banjir ini tersebar di 15 desa yang berada di sekitar Sungai Bengawan Solo dan Anak sungai di Kecamatan Grogol, Mojolaban dan Polokarto. ,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, Ketinggian air antara 30 cm hingga 150 cm akibat meluapnya sejumlah anak Sungai Bengawan Solo sejak Sabtu malam. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari air merendam areal persawahan di sebelah barat SMA N I Tawangsari, dan di Weru banjir juga merendam sawah setinggi 60 cm pertanian yang terendam air yang berpotensi gagal panen,” tandasnya.