Dandim 0726/Sukoharjo Hadiri Grebeg Pakujoyo ke-5, Ribuan Warga Meriahkan Tradisi Budaya

Sukoharjo – Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto, S.H., M.I.P., menghadiri acara puncak Grebeg Pakujoyo ke-5 yang digelar di Taman Pakujoyo, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, pada Jumat (27/6/2025), bertepatan dengan 1 Muharam 1447 H / 1 Sura dalam penanggalan Jawa.
Acara budaya tahunan ini disambut antusias oleh masyarakat dan dihadiri sekitar 1.500 orang. Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, S.H., S.I.K., Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo H. Nurjayanto, S.P., Kepala PN Sukoharjo Muhammad Ihsan Fatoni, S.H., M.H., Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo, S.E., Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Slagen Abu Gorda, S.E., M.M., Kepala OPD se-Kabupaten Sukoharjo, Forkopincam Sukoharjo, Lurah Gayam Tri Sutrisno, S.Sos., M.A.P., para lurah se-Kecamatan Sukoharjo, Ketua Baznas Drs. Sardiyono, M.M., serta tokoh masyarakat dan ribuan warga Sukoharjo.

Rangkaian acara diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan doa, sambutan Ketua Panitia oleh Lurah Gayam, pembacaan sejarah Kelurahan Gayam, dan sambutan Bupati Sukoharjo. Setelah itu dilakukan pelepasan jemparingan oleh Bupati dan Wakil Bupati sebagai tanda dibukanya Grebeg Expo Pakujoyo, dilanjutkan dengan pawai gunungan, hiburan rakyat, dan ditutup dengan penampilan Orkes Melayu (OM) Lorenza.

Tradisi kirab budaya tahun ini melibatkan 43 bregodo dari berbagai unsur masyarakat yang mengarak tiga gunungan simbolis berisi sayuran, snack, dan uang. Gunungan tersebut terlebih dahulu didoakan dan kemudian diperebutkan oleh masyarakat sebagai simbol keberkahan. Gunungan uang sendiri dibawa dan diamankan oleh personel gabungan untuk menjaga ketertiban. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara, personel TNI-Polri dikerahkan, terutama dalam proses rebutan gunungan.

Grebeg Pakujoyo ke-5 ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya lokal, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan, menggugah semangat gotong royong, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui bazar dan hiburan yang menyertainya.