Dampingi Bupati Sukoharjo Dandim 0726/Sukoharjo laksanakan Tanam padi Serempak di desa Pandeyan.

Sukoharjo (31/05/23) Kabupaten Sukoharjo surplus 138.000 ton beras pada tahun 2022 dan masih menjadi lumbung padi di Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S>E., M.M di sela-sela Tanam Padi Serempak di Desa Pandeyan Kecamatan Grogol, Selasa (30/5/2023).

“Meskipun terdampak Pandemi Corona dan anomali iklim serta melalui upaya penerapan inovasi teknologi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim, Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Kabupaten Sukoharjo masih menjadi lumbung padi di Jawa Tengah,” jelas Bupati.

Kendati surplus beras, lanjut Bupati, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Di satu sisi, bupati mengingatkan terkait dengan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. Dimana berdasarkan prakiraan BMKG, tahun ini berada dalam fenomena El Nino.

Kondisi tersebut diprediksi berpeluang 60% terjadi pada bulan Mei-Juli 2023 dan 80% terjadi pada bulan September 2023. Menyikapi hal itu, yakni agar ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo terus terjaga, perlu mensiasati dampak perubahan iklim tersebut.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan ketersediaan air untuk menghindari resiko gagal panen karena kekeringan. “Kepada seluruh petani untuk segera mempercepat tanam agar ketika kita mengalami puncak musim kemarau di Bulan Agustus nanti, fase tanaman sudah tidak memerlukan air.”

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno agar menggunakan air seefisien mungkin dan percepatan tanam. “Jika ada permasalahan segera komunikasikan dengan PPL untuk mendampingi dan besama sama mencari solusi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati didampingi Wakil Bupati Drs. H. Agus Santosa, Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi, S.E , Kepala Dinas Pertanian dan perikanan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno serta pejabat lainnya menyerahkan bantuan pada 11 kelompok tani. Di antaranya, bantuan pembangunan embung senilai Rp 600 juta, bantuan jalan produksi pertanian Rp 100 juta, rehabilitasi jaringa irigasi tersier, hand traktor, cultivator, pompa air serta kendaraan roda tiga.