Berikan Motivasi Babinsa Koramil 07 Gatak Komsos kepada Pengrajin Blangkon di desa Krajan.

Sukoharjo (16/01/23) Babinsa Koramil 07 Gatak wilayah desa Krajan Serka Sugianto melaksakan anjangsana ke rumah Bapak Harjanto Pengrajin Blangkon (tutup Kepala tradisional khas Jawa gaya Surakarta) warga Dk.Kauman Rt 03 Rw 04 Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Kab. Sukoharjo.

Hari itu Babinsa Krajan tengah menimplementasikan dari metode pembinaan teritorial adalah melalui Komunikasi Sosial. Komunikasi sosial menjadi penting dalam metode binter karena melaui kegiatan ini maka silaturahmi antara aparat kewilayah dengan warga binaannya menjadi erat dan tidak ada jarak.

Idealnya untuk menunjang tugas pokok ini Babinsa harus selalu aktif melaksanakan Komsos sebagai wujud Pembinaan Teritorial pada desa binaannya, sehingga warga semakin mengenal sosok Babinsanya sehingga mempermudah untuk melakukan koordinasi guna menangani permasalahan yang timbul di wilayah.

Teknik Komsos sendiri Babinsa senantiasa ditekankan agar selalu meberikan memberikan motivasi kepada warga, memberikan dorongan dan ide-ide yang mungkin bermanfaat guna mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. Dengan harapan kegiatan Komsos ini akan mampu mendorong motivasi Bapak Harjanto Pengrajin Blangkon agar lebih produktif sehingga terwujud ekonomi masyarakat desa yang semakin maju dan mandiri.

Kegiatan Komunikasi Sosial di kediaman bapak Bapak Harjanto Pengrajin Blangkon warga Dk.Kauman, desa Krajan ini merupakan penerus upaya memotivasi, memberikan dorongan serta upaya untuk mengenalkan produk warga masyarakat lebih luas, dengan memberikan usul saran agar lebih masive memanfaatkan media internet/online.

"Selain memanfaatkan secara maksimal melalui media online saya sebagai Babinsa juga turut mempromosikan usaha ini melalui gethok tular, semoga produk bapak Harjanto akan semakin dikenal dan targetnya akan semakin luas jagkauan produknya," ucap Babinsa.

Penggemar produk-produk fhasion tradisional mempunyai segment tersendiri yang lebih luas sekarang, peluang ini harus dimaksimalkan, selain komunitas-komunitas dan paguyuban, anak-anak muda juga menyukai produk tradisional sebagai trend mode.