KODIM 0726/SUKOHARJO BEKALI MAHASISWA PPG UMS MATERI BELA NEGARA

Sukoharjo (14/02/18) Bertempat di ruang kelas A1 Kampus IV UMS Jl.Garuda Ds.Pabelan, Kec.Kartasura, Kab.Sukoharjo, pada hari ini Rabu (14/02) pukul 10.00 telah berlangsung kegiatan Pembekalan Bela negara daam rangka Orientasi Akademik Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta di ikuti sekitar 60 orang.





Pembekalan Bela Negara ini menghadirkan Narasumber dari Kodim 0726/Sukoharjo yaitu Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa,Sip,M.Tr(Han) (Dandim 0726/Skh) dan Mayor Inf Nurul Muthahar,Sag (kasim 0726/Skh) dan Kapten Inf Suroso (Danramil 07/ Gatak), tampak hadir juga Kapten Chb Marsiyo ( Danramil 06/ Kartasura) dan Kapten Kav Samino (Danramil 03 Bulu). Adapun pendamping para Mahasiswa UMS hadir Prof. Dr Sutama (ketua Pendidikan Guru Nur Hidayat UMS), bapak Nur Hidayat, Mpd (Sekretaris Pengelola PPG Nur Hidayat UMS), Ibu Siti Zuriah, M.Hum ( penanggung jawab Akademik Nur Hidayat UMS) dan para peserta Oerantisi Akademik Profesi Guru 53 orang.

Isi materi diantaranya Bela Negara dan kebijakan pertahanan, Unsur Unsur bela Negara, Strategi Sosial Budaya bagi Bela Negara, Peran pendidikan dalam Bela Negara, Membangun Jejaring Strategis untuk memperkuat Ketahanan Nasional. Setelah pelaksanaan pelatihan Outbound dan PBB oleh anggota Koramil 06 Kartasura pada hari Selasa (13/02), pada hari ini Rabu (14/02) para Mahasiswa PPG UMS mendapatkan materi Bela Negara diantaranya dari Dandim 0726/Sukoharjo, inti Materi  Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa,Sip,M.Tr (Han) (Dandim 0726/Skh) adalah Membangun jejaring strategi antara negara atau pemerintah dengan masyarakat baik secara nyata dan maya akan menghasilkan sinerji yang akan memperkuat ketahanan Nasional. Kader bela negara dan warga terutama mahasiswa dan siswa dapat berperan dalam menghadapi ancaman nasional baik militer maupun non militer(narkoba dan terosisme,radikalisme.

Disebutkan oleh Dandim bahwa Ketahanan bangsa indonesia saat ini relatif rapuh, saat ini terdapat upaya memperkuat Gatra Hankam  dengan program bela negara Kemhan yang telah menghasilkan 131 juta kader bela negara yang telah tersebar di seluruh profinsi di Indonesia. Walaupun demikian penguatan Gatra Hankam ini belum dapat mendukung secara nyata ke 7 gatra yang ada hal di kembangkan karena banyaknya permaslahan sosial di antaranya KKN, Narkoba, Terorisme, Kemiskinan, Pencurian sumber daya Alam. Kerangka teoritik untuk membentuk jejaring secara strategis dapat menggunakan teori, Teori michel Woman 1986 - 1992




Sedangkan Kasdim 0726/Sukoharjo dalam penyampaiannya memberikan pengertian bahwa Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme, seseorang suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Bela negara adalah sikap dan Perilaku Warga negara yang di jadwai oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Tujuan Bela Negara adalah Menumbuhkan kecintaan pada tanah air, Kesadaran berbangsa & bernegara Indonesia, Keyakinan akan pancasila sebagai Idiologi negara dan Sikap Rela berkorban untuk negara serta memberikan kemapuan awal bela negara. Kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan. Sehingga terwujud kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan hambatan dan ancaman yang datang baik dari dalam maupun luar.

Kewajiban Bela Negara Warga Negara Indonesia tertuang pada Dasar UUD 1945 pasal 30 ayat 1 tiap warga negara berhak dalam dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Implementasi bela negara dalam mengisi kemerdekaan, landasan oprasional, UU no 3 tahun 2002 keikutsertaan warga negara melalaui Pendidikan kewarganegaraan, Pendidikan dasar kemiliteran secara wajib, Pengabdian sebagai prjurit TNI secara Sukarela dan Pengabdian sesuai profesi masing-masing.