UPACARA HARI BELA NEGARA 2017 SUKOHARJO

Sukoharjo (19/12/17) Bertempat di halaman Sekda Sukoharjo Jln. Jendral Sudirman No. 199 Jombor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, pada hari ini selasa (19/12) pukul 08.00 wib s-d 08.40 wib telah dilaksanakan Upacara Hari Bela Negara 19 Desember 1948-2017 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017.




Sejarah Hari Bela Negara adalah ketika pada 18 Desember 2006, Presiden RI saat itu mengeluarkan Keppres No 28 Tahun 2006 yang menetapkan 19 Desember, tanggal terbentuknya PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), sebagai Hari Bela Negara. Sejarah terbentuknya PDRI adalah lika-liku perjuangan yang sangat panjang yang melibatkan para pejuang dan tokoh Nasional saat itu.



Hadir dalam Upacara Hari Bela Negara ini H Wardoyo Wijaya SH, MH (Bupati Sukoharjo) yang saat itu bertindak sebagai Irup, Kapten Czi Hartono (Pasi Pers Kodim 0726/ Skh mewakili Dandim 0726/Sukoharjo), Lettu Inf Mawid (Pasi Pam Ops Brigif 6 mewakili Danbrig), Kapten Inf Purwanto (Mewakili Komandan Grup 2 Kopassus), Kompol Ifan SIK (Wakapolres Sukoharjo), Danramil se-jajaran Kodim 0726/Sukoharjo, Kapolsek se-jajaran Polres Sukoharjo, I Made Wirta (Mewakili Dan sub Brimob), Muspika se-Kab. Sukoharjo, Kadisjan Kab. Sukoharjo, Pejabat teras Kab. Sukoharjo, Pimpinan Parpol, Ormas dan Tokoh Masyarakat Kab. Sukoharjo, LVRI / PEPABRI Kab. Sukoharjo dan para Tamu Undangan.



Adapun susunan peserta Upacara terdiri atas :

a. 1 SST dari Kopassus
b. 1 SST dari Brigif 6/Kostrad
c. 1 SST dari Kodim 0726/Skh
d. 1 SST dari Brimob Surakarta
e. 1 SST dari Sabara Polres Skh
f. 1 SST dari Dishub Sukoharjo
g. 2 SST dari ASN (Aparatur Supil Negara)
h. 1 SST dari PGRI Kabupaten Sukoharjo
i. 1 SST dari IPDN
j. 2 SST dari Linmas
k. 1 SST dari KST
l. 1 SST dari FKPPI
m. 1 SST dari Belanegara
n. 1 SSK Purna Paskibraka
o. 1 SSK dari Persit
p. 1 SST dari Bayangkara
q. 1 SST dariDharma wanita
r. 1 SST dari PKK
s. 1 SST dari MTA
t. 1 SST dari LDII
u. 1SST dari Pemuda Pancasila
v. 1 SST dari PP Muhammadiyah
w. 1 SST dari KNPI
x. 1 SSK dari Siswa SLTA



H Wardoyo Wijaya SH MH (Bupati Sukoharjo) membacakan amanat dari Presiden RI meliputi beberapa hal penting diantaranya bahwa Sejarah telah mencatat bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara dalam bentuk yang lain.

Pada momentum peringatan hari Bela Negara hari ini, seluruh rakyat Indonesia dihimbau untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara.  Di era ketergantungan terhadap teknologi informasi telah membawa kita semua pada cara pandang kita terhadap berbagai kemungkinan ancaman.

Memasuki era milenium ini, sudah barang tentu tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.

Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internet di abad milenium sudah  sangat potensial mempengaruhi mindset manusia termasuk beragam  informasi dan paham-paham yang dapat merubah moral dan kepribadian suatu bangsa. Oleh karenanya saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para generasi muda-generasi milenial sebagai penduduk mayoritas rakyat Indonesia, untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila dan ingin memecah belah NKRI.  

Upaya mewujudkan kedaulatan pangan adalah Bela Negara, Upaya untuk bisa tegak berdiri di kaki sendiri secara ekonomi juga adalah upaya Bela Negara, Upaya kita melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya Bela Negara. Negara ini akan menjadi kokoh dan besar ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. 

Selain itu, ancaman kedaulatan kita muncul dari tindak pidana kejahatan luar biasa, yakni : korupsi termasuk di dalamnya pungutan liar, yang telah nyata-nyata merusak fondasi kekuatan kita sebagai bangsa dan menjauhkan rakyat dari kesejahteraan. Upaya untuk melawan korupsi di semua tingkatan merupakan wujud pembelaan kita pada negara.

Saat ini, kita juga menghadapi ancaman keamanan yang terkait dengan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan internasional yang dilakukan oleh aktor non-negara yang memiliki kemampuan teknologi serta dukungan finansial yang kuat, dengan jaringan yang rapi dan tersebar di sejumlah negara. Kita harus melawan kejahatan kemanusiaan sebagai bagian dari kecintaan kita pada Tanah Air.

Kesadaran bela negara menjadi hal urgen untuk ditanamkan sebagai landasan sikap mental dan perilaku bangsa Indonesia, tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan. 

Oleh karena itu, Bela Negara memiliki spektrum yang sangat luas di berbagai bidang kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya. Bela Negara bisa dilakukan oleh setiap warga negara yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran dan profesinya.

Pada kesempatan yang baik ini, Presiden RI mengajak seluruh warga negara untuk membangun kesadaran bersama bahwa kelangsungan hidup kita sebagai bangsa adalah totalitas dari seluruh kekuatan rakyat. Dengan kekuatan rakyat semesta maka bangsa ini akan mampu menghadapi segala ancaman dan tantangan. Itulah esensi dari sistem pertahanan rakyat semesta yang terbukti dalam sejarah bisa membuat Republik ini berdiri tegak.

Di akhir amanat, diingatkan bahwa tugas kita semua adalah membela negara ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan. Tugas Bela Negara ini adalah tugas yang maha berat yang ada di depan mata kita saat ini. Tapi dengan semangat persatuan, kerja keras dan perjuangan kita bersama, tugas sejarah itu bisa kita pikul bersama.

Setelah selesai upacara dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan berupa Pengumuman hasil penilaian lomba simkamling tingkat Polres sukoharjo tahun 2017 asing masing mendapatkan Piala, piagam Penghargaan dan uang pembinaan dari Kapolres sukoharjo. Kemudian dilanjutkan dengan Penyerahan piala Turnamen FUTSAL PURNA PASKIBRAKA Piala Bupati Cup ke-2 tahun 2017 Juara I SMAN 3 sukoharjo, ‎Juara II SMK Bina Patria 1 sukoharjo, Juara III bersama SMAN 1 tawangsari dan SMAN 1 Nguter, masing masing mendapatkan Piala, piagam Penghargaan dan uang pembinaan dari Bupati sukoharjo.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan Pemusnahan Miras, hasil operasi cipta kondisi menjelang Natal dan tahun baru 2018 Polres sukoharjo berupa 2300 liter Ciu. Selama kegiatan berlangsung aman tertib dan lancar serta situasi kondusif.