KUNJUNGAN TIM SERGAB IV MABESAD

Sukoharjo (16/09/17) Kodim 0726/Sukoharjo pada hari Jum'at (15/09) pukul 08.15 s.d 11.08 Wib di Aula telah berlangsung Kunjungan Tim sergap IV Mabesad Kolonel Inf Rohiman dan Kolonel Inf Damar Teguh Santoso yang diterima oleh Mayor Inf Nurul Muthahar S.Ag (Plh Komandan Kodim 0726/Skh) di hadir lebih kurang 45 orang.
Kunjungan Tim sergap IV Mabesad Kolonel Inf Rohiman dan Kolonel Inf Damar Teguh Santoso di Kodim 0726/Sukoharjo ini dalam rangka pengecekan dan pemantauan secara langsung hasil serapan gabah yang ada di wilayah Kab. Sukoharjo.


Hadir dalam kegiatan ini Kolonel Inf Rohiman (Ketua Tim Sergap IV Mabesad), Kolonel Inf Damar Teguh Santoso (Tim Sergap Mabesad), Mayor Inf Nurul Muthahar SAg (Plh Komandan Kodim 0726/Skh), Kapten Inf Kusminin (Perwakilan dari Korem 074/Wrt), Perwakilan Danramil jajaran Kodim 0726/Skh dan Staf Kodim 0726/Sukoharjo, Doni Kuswanto (Perwakilan dari Bulog Surakarta), Yoyo (Perwakilan dari Bulog Sukoharjo), Sumadi (Dinas Pangan Sukoharjo), Dyah Rilawati (Perwakilan dari Dinas Pertanian Sukoharjo), Hery Budi P (Perwakilan dari Dinas Pertanian Sukoharjo) dan 5 orang perwakilan Gakpotan dari 5 kecamatan (Grogol, Polokarto, Mojolaban, Sukoharjo dan Nguter)







Bertempat di Aula Makodim 0726/Sukoharjo Mayor Inf Nurul Munthahar, S.Ag melaksanakan pengarahan dan menyampaikan paparan kepada tim Sergab Mabesad. Dalam pemaparannya beliau menyampikan beberapa kendala pelaksanaan Sergap di wilayah Kodim 0726/Sukoharjo diantaranya :

  • Harga penebas/pengijon lebih tinggi dari harga HPP (untuk poin ini sesuai fakta dilapangan dan sudah beberapa kali disampaikan kepada Kementan tetapi dari Kementan tidak menerima kondisi ini dan tetap bahwa penebas tidak mungkin beli harga tinggi) 
  • Keterbatasan satgas Bulog (dalam hal ini dari subdefre Surakarta yang berkekuatan 6 orang untuk melayani solo raya yang terdiri dari 7 Kababupaten/Kota) sehingga kalah cepat dengan penebas dalam pelaksanaan sergap. Sebanrnya penebas juga tidak sampai bersaing dengan TNI/Bulog. Tetapi apabila Bulog tidak hadir dilokasi maka petani akan menjual ketengkulak di karenakan petani butuh proses yang simpel dan cepat jadi uang. 
  • Satgas Bulog selama ini belum pernah menyerap gabah petani secara langsung ke Sukoharjo dan selalu melalui mitra Bulog maupun kepala gudang telukan yang secara stuktural tidak masuk dalam kea anggotaan satgas. Tetapi karena Kodim mengajak maka mereka mau turun walaupun masih kurang maksimal dan jumlah/Tonasenya relatif kecil. 
  • Pada massa panen pertama (maret sampai april) tahun ini kwalitas kurang baik dikarenakan banyak lahan petani yang kena serangan Hawa Wereng.
Setelah menerima paparan, Kolonel Inf Rohiman (Ketua Tim Sergap IV Mabesad) berkesempatan memberikan pengarahannya, menyampaikan tentang perintah Kasad melakukan pengecekan yang ada dilapangan dengan pelaksanaan serapan gabah, untuk mengetahui kendala yang ada di lapangan serta memantau perkembangan maupun perolehan target sergab yang selama ini dilaksanakan yang telah dicapai. Kolonel Inf Rohiman berpesan agar upaya ini bisa berhasil harus saling kerja sama dengan pencapaiannya, ada suatu kendala harus dipecahkan dan di koordinasikan maupun dikomunikasikan antara perangkat-perangkat yang berperan termasuk dari pihak Bulog, Gakpotan, dan maupun dinas lain nya.

Kolonel Inf Rohiman berharap tim sergap gabah organisasinya sampai ke tingkat babinsa, yang berjalan dilapangan dan pekerjaan administrasi tentang jual beli gabah dan jadwal panen. Agar disampaikan pada petani agar menjual sebagian gabah ke bulog jangan di saat gabah murah baru dijual ke bulog, jika harga gabah tinggi di jual ke tengkulak, ajak petani memiliki kesadaran bahwa bulog membeli gabah sesuai yang di tetapkan oleh pemerintah bukan untuk kepentingan bulog dan TNI, semua itu di peruntukan kepada warga sekitar yang kekurangan dengan melalui program pemerintah yaitu raskin. 1. 2. Selama kegiatan berlangsung dalam keadaan aman.