PENCANANGAN PERBAIKAN IRIGASI & PENANDATANGANAN MOU PEMDA DAN KODIM 0726/SKH

Selasa (20/01)  Untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan mewujudkan Kab. Sukoharjo sebagai Lumbung Pangan, Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH, MH yang diikuti oleh seluruh Unsur Muspida Kab. Sukoharjo. memulai pembangunan saluran irigasi  di lahan pertanian Ds. Majasto yang ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilanjutkan dengan Penandatangan Kesepakatan Bersama (MoU) tentang Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Kab. Sukoharjo dalam rangka mendukung Program Swasembada Pangan Nasional antara Pemkab Sukoharjo dengan Kodim 0726/Sukoharjo

Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH.MH dalam sambutannya menyampaikan Gerakan Perbaiki Irigasi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia yang dipusatkan di Propinsi Kalimantan Barat oleh Presiden RI.   Irigasi adalah kunci utama untuk pertanian dalam menunjang program Swasembada pangan Nasional, sehingga produksi pangan betul-betul tercapai.  Untuk Pertanian harus betul-betul disengkuyung dan ini  merupakan tugas kita bersama bagaimana memajukan pertanian di Kab. Sukoharjo.

Dengan telah diadakan MoU dengan Kodim 0726/Sukoharjo, sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian RI, Babinsa menjadi pendamping petani dan sekaligus sebagai PPL, justru disini Bupati berharap untuk dapat mengatasi dan menemukan atas permainan pupuk bersubsidi yang menghilang dari peredaran, sehingga kebutuhan petani akan tersedianya pupuk dapat terpenuhi. 
Bupati juga menginformasikan bahwa di Kab. Sukoharjo akan mendapat bantuan 74 unit Hand Traktor, 21 Unit mesin pemotong padi dan 20 Unit mesin tanam padi yang nantinya akan dibagikan di tiap-tiap kecamatan seluruh Kab. Sukoharjo.



Seperti yang dilaporkan Kepala Dinas Pertanian Kab. Sukoharjo Ir. Netty Harjianti kepada Bupati Sukoharjo, kegiatan ini dilaksanakan untuk menindak lanjuti instruksi Presiden RI dan Menteri Pertanian RI dalam rangka Program Swasembada Pangan Nasional, yang bertujuan antara lain : untuk mengurangi kehilangan hasil akibat dari kerusakan saluran irigasi dan kurang optimalnya bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan indeks pertanaman, meningkatkan luas tanam, luas panen, meningkatkan prajurit TNI yang profesional, dicintai dan mencintai rakyat dan mendukung visi pemerintah yaitu mewujudkan Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian  berlandaskan gotong royong.


Dipilihnya Ds. Majasto karena memiliki luas lahan sawah seluas 247 Ha yang berpotensi produktivitas 91,52 Ku/Ha Gabah Kering Panen (GKP) dengan menggunakan pupuk lokal Sukoharjo (Ciunik) seluas 200 Ha yang dikelola oleh Gapoktan Ngudi Rejeki Ds. Majasto.
(Sibajaj/Ha)