Dandim 0726/Skh Letkol Inf Jimmy Ramoz Manalu memberi ceramah dalam acara pembinaan peningkatan sumber daya manusia ormas dan LSM Kab. Sukoharjo

Dandim 0726/Skh Letkol Inf Jimmy Ramoz Manalu,  Rabu tanggal 26 Oktober 2011 di RM Embun pagi Sukoharjo memberi ceramah dalam acara pembinaan peningkatan sumber daya manusia Ormas dan LSM Kab. Sukoharjo  yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Sukoharjo (Kesbangpolinmas) yang diikuti + 90 orang.
Hadir dalam acara tersebut  Muspida Kab. Sukoharjo, Kakesbangpollinmas Kab. Sukoharjo  Bp. Drs. Lasiman,  Ketua Forum Komunikasi LSM Sukoharjo Bp. Nursito H. Wijaya, SH Bp. Drs. Moderator Bp.Budi Raharjo, Msi (Dosen Univet Bantara Sukoharjo), Perwakilan dari Ormas dan LSM Se Kab. Sukoharjo

Acara tersebut di buka oleh Asisten I Pemkab Sukoharjo Bp. Soni Sumarsono  mewakili Bupati Sukoharjo, dalam kesempatan tersebut Asisten I sukoharjo membacakan sambutan Bupati Sukoharjo  yang pada intinya “ meminta semua LSM dan Ormas yang ada di Kab. Sukoharjo untuk berperan aktif  dalam membangun Kab. Sukoharjo sesuai dengan visi dan misi Bupati Sukoharjo yaitu sejahtera, maju bermartabat, dan didukung pemerintahan yang profesional sehingga terwujud SUKOHARJO  MAKMUR sesuai dengan Slogan Kab. Sukoharjo “.

Inti makalah yang disampaikan oleh Dandim 0726/Skh  Letkol Inf Jimmy Ramoz Manalu dengan  thema “ Peningkatan SDM Ormas & LSM dalam bingkai  nasionalisme  dan karakter bangsa “  adalah :
a.         Untuk menyatukan semua perbedaan yg dimiliki setiap suku bangsa, ras & agama di indonesia tidak berarti perlu dilakukan penyeragaman,  apalagi penyeragaman  dengan cara koersif menggunakan nilai-nilai mayoritas patokan, tetapi cukup dengan melalui toleransi  dan tidak boleh ada hegemoni mayoritas. 
b.         Pada prinsipnya adalah cukup saling menghormati “bila yg kecil tahu diri, yang besar pasti mau mengerti”  dan pemersatu itu semua adalah Pancasila, UU 1945 dan Bhinneka  Tunggal Ika. 
c.         Berkaitan dengan melunturnya rasa nasionalisme pada masyarakat dapat dilihat secara kasat mata, beberapa indikator yang ada dan berkembang dalam masyarakat antara lain  ingin memisahkan diri dari NKRI, menonjolkan kepentingan kelompok/golongan dan kepentingan bangsa dan negara di kesampingkan, primordialisme (putra daerah).  
d.         Pudarnya azas pemersatu  wilayah nusantara (persatuan), penggunaan. kekerasan & memaksakan  kehendak  mayoritas melawan  minoritas, tidak cinta budaya sendiri/luntur, tidak menghormati  kepada  simbol–simbol negara,  lunturnya semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa, tidak ada rasa hormat & bangga kepada bapak bangsa  (founding father), maraknya  aksi demonstrasi anarkhis, maraknya tawuran antar mahasiswa, pelajar SMA dan SMP serta semakin marak budaya korupsi.  
e.         Untuk mengatasi hal itu, TNI meminta seluruh komponen masyarakat ormas & LSM diharapkan berperan terhadap solusi atas fenomena negatif yang saat ini sering kita saksikan, misalnya tawuran, kekerasan di sekolah (bullying), narkoba, dan perilaku buruk lainnya.   
f.          Ormas, LSM generasi muda & seluruh element masyarakat diharapkan  menjadi pilar utama dalam meningkatkan  rasa nasionalisme & karakter bangsa dalam bingkai keaneka ragaman, sesuai dengan  identitas bangsa yaitu : “Bhinneka Tunggal Ika”
g.         Lembaga swadaya masyarakat  & ormas dalam melaksanakan perannya harus dalam rangka  upaya membantu tugas-tugas pemerintah dalam membangun bangsa/negara & bermuara kepada kepentingan nasional agar tujuan dan cita-cita negara dapat tercapai.