HARI KELUARGA NASIONAL KE 22 TAHUN 2015 SE JAWA TENGAH DI PUSATKAN DI SUKOHARJO



Kamis (6/8/2015) Peringatan Harganas (Hari keluarga Nasional)  ke-22 se-Jawa Tengah dipusatkan di Alun-alun Satya Negara Sukoharjo dipimpin langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dihadiri oleh Kepala  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty, Pangdam IV Diponegoro Mayor Jendral TNI Jaswandi, Darem 074 WRT Kolonel Inf Bakti Agus Fadjari, S.IP, Bupati se Jawa tengah, Muspida  Sukoharjo, PKK dan mitra kerja.

Sejumlah kegiatan digelar selama dua hari di Alun-alun Satya Negara. Kegiatan diawali dengan Seminar Revitalisasi Peran Keluarga, Roadshow Mupen KB diikuti sekitar 40 mobil, start dari Hotel Brother, dan malamnya pagelaran wayang humor dengan lakon Tragedi Kaya Anak Miskin Rejeki. Serangkaian kegiatan sudah disiapkan, termasuk penyerahan hadiah kepada pemenang lomba keluarga berencana tingkat Provinsi Jawa Tengah. “Ada sekktar 30 jenis perlombaan keluarga berencana (KB) tingkat provinsi, dan Sukoharjo meraih peringkat pertama dalam tiga kategori lomba” . Acara ini dihadiri sekitar 8.000 peserta dari seluruh Jawa tengah.
Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH dalam pidatonya mengatakan "Harganas merupakan momentum upaya membangun karakter bangsa mewujudkan Indonesia sejahtera,", peringatan Harganas bertujuan meningkatkan komitmen pemerintah daerah terkait pentingnya membangun keluarga dengan meningkatkan peran serta fungsi keluarga dalam mewujudkan keluarga kecil sejahtera. Momentum Harganas dianggap pantas dijadikan sebagai wahana untuk merenung agar dapat memberi keyakinan bahwa fungsi keluarga merupakan salah satu jawaban terbaik untuk menjalani tantangan hidup yang semakin kompleks. Program Keluarga Berencana (KB) “dua anak cukup, satua anak lebih baik”.  canda Bupati dihadapan tamu undangan.
Kepala  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty menjelaskan makna motto Harganas 2015, yakni bahwa keluarga yang berkarakter akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan arah pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Arah pembangunan Indonesia tertuang dalam  Nawacita. “Di mana BKKBN merupakan satu-satunya lembaga yang diberi tanggung jawab untuk mewujudkan prioritas pembangunan, terutama pada prioritas yang kelima, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Dengan peningkatan SDM sangat menentukan upaya peningkatan kesejahteraan Indonesia,”. Selama ini, pentingnya revolusi mental termasuk peran keluarga dalam revolusi mental. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara sosialogi keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Keluarga merupakan stage awal kehidupan individual manusia. Tidak hanya itu, keluarga merupakan cerminan dari kepribadian terhadap keluasan pengetahuan dan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, seseorang dikatakan berhasil apabila didukung oleh keluarga kuat.  Diakuinya, di era globalisasi tantangan bagi keluarga Indonesia mengalami tantangan yang sangat berat. Derasnya arus informasi dan budaya buruk dari luar negeri seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, telah menyebabkan ketahanan keluarga mulai goyah. “Bila kita mau merefleksikan diri, dahulu keluarga merupakan lembaga yang ampuh sebagai wahanan pembentukan dan pengembangan mental. Keluarga juga menjadi institusi pendidikan yang handal bagi setiap anggotanya dalam penanaman nilai-nilai sosial dan religi. Oleh karena itu membangun revolusi mental bagi bangsa dan negara harus dimulai dari keluarga,”. Menurut dia, ada delapan fungsi keluarga dalam rangka pembangunan keluarga, yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, kesehatan reproduksi, social society, pendidikan  dan pembinaan lingkungan. tutur Surya Chandra.  Dalam peringatan Harganas tahun ini, kata dia, BKKBN akan lebih memfokuskan pada kegiatan pelayanan masyarakat, seperti layanan KB, konsultasi, dan kegiatan pembinaan keluarga sejahtera. Selain itu, ada pula pameran produk rumah tangga.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah berkeliling melihat dengan mata sendiri pertanian di wilayah Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (05/08/2015). Dan memuji keberhasilan Kabupaten Sukoharjo dalam mensejahtarakan pertanian, sementara daerah lain mengalami kekeringan, namun di Kabupaten Sukoharjo justru masih banyak memiliki stok air. Kondisi tersebut membuat tanaman padi menjadi subur dan bisa diandalkan sebagai sumber utama ketersediaan bahan pangan. Hal tersebut diungkapkan Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Keluarga Nasional Ke 22 Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 di Alun Alun Satya Negara, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (06/08/2015).
Saat berkeliling Ganjar melakukanya sendiri hanya didampingi sejumlah pegawainya. Tidak ada protokoler bahkan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya tak diajak. “Kekeringan di Jawa Tengah sudah terjadi seperti di Kabupaten Wonogiri sangat kering, dan saya keliling di Tawangsari, Sukoharjo tanaman padinya masih ijo royo-royo,” ujar Ganjar.
Tanaman padi di Sukoharjo masih sangat subur setelah mendapatkan suplai banyak air, baik itu dari saluran irigasi maupun sejumlah sungai. Ganjar bahkan mengakui kehebatan Kabupaten Sukoharjo dengan melengkapi fasilitas infrastruktur berupa jalan.
Diakuinya, kondisi jalan di Sukoharjo sangat baik. Hal tersebut mempermudah akses baik bagi warga maupun petani. “Pemkab Sukoharjonya punya perhatian tinggi dan petaninya kreatif bahkan sampai membuat mesin pompa air memakai mesin bekas bus,” lanjutnya.