APEL GELAR PASUKAN OPS KETUPAT CANDI 2014


Senin (21/07) Polres Sukoharjo AKBP Andi Rifai, SIK, MH memimpin pelaksanakan apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2014 di halaman Kantor Setda Kab. Sokoharjo dalam rangka pengamanan hari Raya Idul Fitri 1435 H tahun 2014 M.  Pelaksanaan Operasi Ketupat Candi ditandai dengan penyematan pita Pengamanan oleh Pimpinan Apel kepada peserta perwakilan yang terdiri dari 1 orang dari pihak Polri, 1 orang dari pihak TNI dan 1 orang dari pihak Linmas Kab. Sukoharjo.

Gelar pasukan pengamanan lebaran terdiri dari 1 SST Grup 2 Kopassus, 1 SST Yon 413/Bremoro, 1 SST Kodim 0726 Sukoharjo, 2 SST Brimob, 1 SST Propam,  2 SST Satlantas, 2 SSK Dalmas, 1 SST Intel Pam, 1 SST Reserse, 1 SST DLLAJR, 1 SST Senkom, 1 SST PMK, 1 SST Dinas Kesehatan/PMI,  1 SST, Linmas, 1 SST SAR, 1 SSR RAPI, 1 SST Petugas  Keamanan Sekolah (PKS) dan 3 SST Pramuka.  

Posko lebaran di bangun di lima titik sepanjang arus mudik dan balik lebaran, kelima pos tersebut mulai dari pos Ngasem Kartasura, pertigaan tugu Pancasila Kartasura, Perempatan pasar Kartasura, Pasar Telukan Grogol, serta Pasar Nguter. Pos lebaran akan di mulai pada H-7 hingga H+7.
Kapolres Sukoharjo AKBP Andi Rifai, SIK, MH bertindak sebagai pimpinan apel membacakan amanat Kapolri yang intinya menyampaikan meskipun pelaksanaan pengamanan lebaran tahun ini bersamaan dengan kegiatan penyelenggaraan genda nasional pemilu 2014,  namun dengan penyusunan yang baik dan terencana serta didukung TNI, Pemerintah Daerah, mitra Kamtibmas dan stakeholders lainnya yang telah dipersiapkan akan mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat selama melaksanakan mudik maupun balik bagi seluruh masyarakat yang akan merayakan lebaran di kampung halaman.
Kita semua berharap ke depan khususnya pada pelaksanaan penetapan hasil pemilu 2014 esok pagi tanggal 22 Juli 2014 dapat berlangsung dengan aman dan kondusif. Setiap perselisihan pemilu yang terjadi agar diselesaikan melalui forum Mahkamah Konstitusi dan tidak dengan cara anarkhis serta melanggar aturan hukum.
Tradisi mudik lebaran merupakan fenomena tahunan masyarakat yang akan mengakibatkan mobilitas arus transportasi baik manusia, barang maupun kendaran secara masif.   Kondisi ini akan menimbulkan berbagai potensi kerawanan, baik dari segi kriminalitas, maupun Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran lalulintas seperti kemacetan dan kecelakaan.
Dalam kesempatan Apel tersebut juga disampaikan beberapa penekanan agar dipedomani dan dilaksanakan antara lain :
1.    Lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan fungsi intelijen di lapangan ;
2.  Berikan himbauan kepada masyarakat tentang tertib berlalu lintas serta selalu waspada terhadap setiap ancaman kriminalitas ;
3.    Lakukan penggelaran kekuatan secara tepat pada setiap titik rawan macet, rawan laka lalin maupun rawan kriminalitas ;
4.   Lakukan upaya antisipasi terhadap potensi terjadinya aksi tawuran antar warga, sweeping tempat  hiburan oleh kelompok tertentu, serta penyelewengan distribusi BBM, penimbunan sembako, maupun jual beli petasan/mercon ;
5.     Tingkatkan kewaspadaan diri dan satuan terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror ;
6.     Optimalkan penggunaan sarana dan prasarana guna mendukung pelaksanaan tugas ;
7. Berdayakan pengamanan swakarsa serta satpam di lingkungan pemukiman maupun tempat kerja guna membantu Polri untuk mencegah terjadinya berbagai tindak kejahatan ;
8.    Lakukan terobosan kreatif yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum ;
9. Lakukan tindakan tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

Sementara Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf dalam wawancaranya mengatakan siap membantu Polri dalam Oprasi Ketupat Candi 2014 ini dengan menerjunkan 2 orang personil di tiap-tiap pos yang ada dan menyiapkan 1 SST siaga di Makodim untuk mengantisipasi gangguan keamanan.
(Sibajaj/Ha)