Kamis (13/2) Anggota TNI dari
Koramil 12 Bendosari bersama Gabungan Kelompok Tani Budi Mulyo, Budi Tani, Budi
Makmur, dan Budi Luhur Ds. Sugihan Kec.
Bendosari serta masyarakat, melakukan gropyokan massal untuk membasmi hama
tikus dalam rangka persiapan menghadapi musim tanam (MT) I. Kegiatan
gropyokan tikus di hadiri Camat Bendosari Bp. Sumarno S.Sos, Kapolsek Bendosari
AKP Nyoman, Danramil 12 Bendosari Kapten (Inf) Suroto, UPTD Pertanian Kec.
Bendosari Bp. Slamet.
Danramil
12 Bendosari Kapten (Inf) Suroto, menyebutkan “keterlibatan anggotanya dalam
gropyokan tikus di Ds. Sugihan atas permintaan warga. Dia menyatakan melalui
kerja sama tersebut diharapkan dapat membantu petani. kegiatan
ini juga merupakan tugas dan kewajiban anggota TNI sebagai upaya
pembinaan teritorial serta sebagai upaya untuk mempertahankan ketahanan
pangan di wilayah. serta untuk menumbuhkan rasa persatuan, kesatuan dan
kemanunggalan antara TNI dan Rakyat. ” tandasny
Menurut penuturan petani
Bp. Suparno SE yang juga Ketua Kelompok Tani Budi Mulyo, petani merasa resah
dengan serangan tikus pada masa tanam kemarin, untuk itu kami memohon bantuan
kepada bapak-bapak TNI dalam memberantas tikus melalui gropyokan secara
serentak dan berlanjut. Dengan adanya kegiatan tersebut telah berhasil
menangkap ratusan ekor tikus.
Kepala Desa Sugihan, Bp. Edy Hantaka menyebutkan
hama tikus menjadi momok menakutkan petani di desanya, jika di biarkan serangan
tikus dapat menyebabkan gagal panen, namun berkat kesigapan para petani pada
MT III kemarin para petani dapat
menikmati hasil panen yang cukup baik dan kami berharap pada MT I yang akan
datang mandapatkan panen yang melipah
ungkapnya di sela-sela kegiatan.
Dia menjelaskan gropyokan tikus yang
dilakukan petani bersama anggota TNI dari Koramil bertujuan meminimalisasi
risiko serangan menghadapi MT I. Menurut dia kegiatan serupa akan
dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan tanaman dan gagal panen yang
dapat merugikan petani. “Kegiatan gropyokan akan terus
dilanjutkan untuk membantu petani mengatasi hama tikus,”. Selain petani dan
anggota TNI, gropyokan tikus melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Ratusan ekor tikus berhasil di musnahkan dengan cara pengasapan, pengairan pada
lubang/sarang tikus dan di racun, sedangkan untuk obat pengasapan diperoleh dari
bantuan Dinas Pertanian Sukoharjo berupa Apostan.
(Sibajaj/Ha)