Dk. NUSUPAN DILANDA BANJIR

Kamis (6/12) Untuk menghadapi musim penghujan yang rentan terjadinya banjir dan bencana alam lainnya Kodim 0726 Sukoharjo bekerja sama dengan BPBD (badan penanggulangan bencana daerah), Polri, SAR, TAGANA dan PMI Sukoharjo melaksanakan kegiatan simulasi uji protap  penanggulangan bencana banjir yang sering terjadi di Dk.Nusupan Ds. Kadokan Kec. Grogol.


Gladi lapangan Evakuasi Korban Bencana Alam Banjir tersebut diikuti berbagai elemen, mulai dari berbagai regu penolong hingga masyarakat. Gladi lapangan Evakuasi Korban Bencana Alam Banjir tersebut dimaksudkan untuk menyiapkan kesiapan dan kesigapan serta koordinasi dengan semua pihak terkait jika bencana banjir datang serta meningkatkan  kemampuan personel dan materiil  agar diperoleh kemampuan bertindak dan berbuat serta  mengambil langkah-langkah yang tepat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana alam banjir  dan penanganan pengungsi. Hal tersebut disampaikan Pasi Ops Kodim 0726 Sukoharjo Kapten Inf Senen terkait persiapan Satuan Kodim 0726 Sukoharjo dalam menghadapi bencana banjir yang biasa dihadapi oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Sukoharjo ketika musim penghujan tiba, Ada beberapa daerah yang rentan terhadap banjir mulai kecamatan Grogol, Mojolaban, Polokarto dan Baki, dan ia tetap berharap tidak terjadi banjir.  Simulasi ini juga merupakan rangkaian dari Latihan Geladi Posko I yang telah di laksanakan pada bulan Agustus yang lalu dengan Thema “ Penanggulangan Bencana Alam Banjir dan Penangganan Pengungsi di Wilayah”. Dalam Latihan Simulasi Penanggulangan Bencana, kali ini masih terdapat beberapa kekurangan, latihan simulasi ini harus berkesinambungan dan diharapkan ke depan seluruh instansi terkait bisa lebih siap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Sementara itu Bp. Suripto yang juga merupakan perangkat Desa Kadokan ( Bayan ) menyambut positif kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana Alam Banjir tersebut, ini sangat membantu kesiapan masyarakat di Ds. Kadokan khususnya Dk. Nusupan, karena dukuh tersebut yang berpenghuni ± 300 jiwa  merupakan daerah sudut pertemuan antara dua sungai yang pada setiap tahunnya menjadi langganan banjir.   Dengan kegiatan ini tentunya warga akan lebih waspada dan lebih siap mengantisipasi apabila bencana alam Banjir melanda di dukuhnya.   Sebelumnya juga pernah dilaksanakan sosialisasi kepada warga tentang penanganan bencana alam banjir dari pihak BPBD yang bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.